lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak lukisan bersejarah yang berusia ratusan tahun hingga kini masih disimpan di museum.
Namun, beberapa lukisan ternyata menyembunyikan sesuatu di bawah permukaan gambarnya.
Gambar tersembunyi itu ada yang terlihat jelas maupun samar-samar.
Beberapa bahkan ada yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat penglihatan, terutama dari jarak dekat.
Kadangkala, gambar tersembunyi tersebut baru bisa diungkap setelah adanya proses restorasi atau pemulihan.
Bisa juga dilihat dengan sinar X, serta dari investigasi mendetail dan menyeluruh dari sejarawan seni dan konservator.
Lalu apa saja lukisan yang memiliki citra tersembunyi di bawahnya?
Dilansir TribunTravel.com dari laman Mental Floss, berikut deretannya.
1. Kemunculan kembali figur ikan paus dalam lukisan berjudul Beach Scene karya Hendrick Van Anthonissen
Ketika lukisan Belanda dari abad ke-17 ini disumbangkan ke Museum Fitzwilliam, lukisan Beach Scene hanya menggambarkan pemandangan pantai yang sederhana.
Namun, konservator di Institut Kerr Hamilton yang bertanggung jawab untuk merestorasinya sebelum ditampilkan di Museum Fitzwilliam menganggap aneh lukisan ini.
Terutama saat melihat adanya kerumunan besar tampak berkumpul di tepi pantai dan sedang mengamati benda di kejauhan tanpa alasan yang jelas.
Setelah sedikit dibersihkan, ditemukanlah sosok manusia yang seperti sedang berdiri di cakrawala.
Kemudian upaya pembersihan lebih lanjut mengungkapkan sosok itu, sebenarnya, berdiri di atas seekor paus yang terdampar di pantai yang tertutupi oleh cat sebelumnya.
Alasan untuk penutupan gambar figur ikan paus ini dianggap sebagai masalah dekorasi interior.
Pengecatan ulang ini diperkirakan terjadi pada abad 18 atau 19.
Lukisan sering kali menyajikan fungsi dekoratif dan ukurannya sama besarnya dengan kursi dan permadani di sebuah ruang tamu.
Sangat mungkin pada zaman itu, gambar bangkai ikan paus dianggap sebagai gambar buruk.
Gambar paus mati sekarang telah kembali dalam lukisan Beach Scene dengan utuh.
2. Wanita tersembunyi dalam lukisan Pablo Picasso yang berjudul The Old Guitarist
Selama "Masa Biru" atau Blue Period yang disebut-sebut oleh Pablo Picasso (1901-1904), ketersediaan dana untuk bidang seni sangatlah ketat.
Terkadang, saat seniman itu sangat kekurangan, dia memakai kardus untuk menggantikan kanvas sebagai media lukisannya.
Ketika dia memiliki kanvas, kanvas yang sudah terlukisi itu kadang-kadang dipakai kembali.
Satu di antara contoh paling terkenal dari karya Picasso yang dibuat selama masa ini, The Old Guitarist, ternyata telah dilukis di atas lukisan sosok lain.
Jika kamu pernah melihat lukisan The Old Guitarist secara langsung, mungkin kamu bakal memperhatikan ada wajah yang tampak seperti wajah lain, di bagian belakang leher gitar yang bengkok.
Meskipun tidak jelas siapa potret tersembunyi ini, adanya pencitraan melalui sinar X telah mengungkapkan sejumlah rincian tambahan.
Itu ternyata gambar seorang wanita yang menyusui anak kecil.
Yang sepertinya sedang berada dalam semacam pengaturan pastoral karena dia disertai gambar seekor banteng dan seekor domba.
3. Lelaki berjenggot di bawah lukisan Pablo Picasso yang berjudul The Blue Room
Lukisan masa 'Blue Period' milik Picasso yang dibuat tahun 1901, The Blue Room, ternyata memiliki gambar lain yang tersembunyi, seperti halnya lukisan Pablo yang berjudul The Old Guitarist.
Baru-baru ini, pencitraan inframerah menemukan sebuah potret lain di bawah ruang gambar ruangan dalam lukisan The Blue Room.
Dari pencitraan tersebut, tampak gambar seorang pria berjanggut.
Ia mengenakan pakaian formal dan terlihat mengenakan sejumlah cincin di jari-jarinya, sedang bersandar saat lukisan itu dilihat dengan orientasi vertikal.
Mungkin dia, sama seperti gambar wanita tersembunyi di bawah lukisan The Old Guitarist, adalah korban lain dari anggaran kanvas Picasso.
Pasalnya, karena kekurangan kanvas, Picasso sering menggunakan kanvas lain yang sudah terpakai untuk menciptakan lukisan baru.
4. Hilangnya potret dada Penguasa Roma dalam portret Jacques Marquet de Montbreton de Norvins karya Jean Auguste Dominique Ingre
Potret Kepala Napoleon 1811-12 di Roma oleh pelukis Neoclassical Prancis Jean-Auguste-Dominique Ingres ini memiliki bayangan bayangan wajah lain.
Tampak samar-samar di bagian kain tirai sebelah kiri, ada sebuah fitur kepala sedada dari seorang anak yang dapat dilihat, bahkan dengan mata telanjang.
Sejarawan seni juga melihat sesuatu yang serampangan tentang adanya patung Minerva di sebelah kanan, yang begitu jauh dari bingkai lukisan dan tampaknya seperti berupa tambahan.
Mengingat kelalaian yang terburu-buru dan canggung dari sosok di sebelah kiri, gambar ini dianggap sebagai patung kepala putra Napoleon, yang dijuluki Penguasa Roma.
Pada 1814, saat Napoleon kehilangan kekuasaan, segala hubungan dengan Napoleon menjadi hal yang ketinggalan zaman bagi seorang pelukis potret.
Maka, penutupan lukisan ini, yang mungkin tidak dibuat oleh Ingres sendiri, juga dianggap bermotif politik.
