Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Cuma punya waktu 48 jam di Tana Toraja?
Tak perlu bingung menemukan objek wisata yang tepat.
Meski Tana Toraja tak sepopuler Borobudur atau Raja Ampat.
Namun keindahan yang dihadirkannya siap membuat kita terpesona.
Di sana kamu akan menemukan banyak surga tersembunyi yang tak ada di tempat lain.
Dilansir TribunTravel.com dari laman theculturetrip.com berikut 48 cara menghabiskan waktu di Toraja.
Hari 1
05:00: Sunrise di Lolai, sebuah desa atas awan

Terletak di dataran tinggi Toraja Utara, desa ini menawarkan kesempatan langka untuk menyaksikan matahari terbit yang seolah muncul dari awan.
Di sana kamu juga dapat menikmati matahari terbit sembari menyeruput kopi Toraja panas dan berbincang santai dengan penduduk lokal.
09:00: Jelajahi Ancient Village of Kete Kesu

Toraja memiliki banyak desa menarik untuk dieksplorasi, satunya Kete ketsu.
Di sana kamu dapat menyaksikan praktik-praktik tradisional dan artefak dalam bentuk kuno.
Desa merupakan rumah bagi budaya megalitik dikatakan tidak berubah sedikit pun sejak abad pertama lalu.
Saat berkunjung ke desa kuni ini kamu akan menemukan rumah-rumah tradisional dalam bentuk yang paling otentik, dengan atap serat alami dan elemen simbolik yang mewakili filosofi dan adat budaya lokal.
Selain rumahnya yang unik, kamu dapat menyaksikan Bukit Buntu Kesu.
Merupakan situs pemakaman kuno dimana mayat-mayat disimpan dalam gua.
15:00: Burial Cave Tour di Londa

Jika kamu penasaran dengan budaya kematian di Tana Toraja, dapat datang ke Londa.
Di sana kamu akan menemukan dua gua alam yang terletak di atas desa,
Sekilas tak ada yang aneh pada gua ini.
Hanya ada barisan patung manusia yang biasa disebut tau-tau sedang berdiri di sana.
Namun setelah masuk ke sana, suasana langsung berubah menegangkan.
Hanya diterangi lentera atau senter, kamu akan disambut oleh tengkorak dan tulang, kemungkinan besar tersebar dari peti mati yang rusak yang menggantung di dinding gua.
Jika berani kamu dapat menjelalah gua ini lebih dalam.
Sebab panjangnya sekitar 1.000 m.
Suasana mistis akan mengisi setiap langkahmu.
Hari ke-2
08:00: Gua Burial dan Toko untuk souvenir di Lemo

Dalam sebuah bukit di Lemo, Toraja Utara, berdiri lagi gua penguburan megalitik.
Di dalam gua bukit-bukit berongga ditempati oleh peti mati, patung kayu, dan artefak lainnya.
Dengan menyewa pemandu lokal, wisatawan dapat mempelajari lebih lanjut tentang filosofi dan keyakinan orang Toraja kepada orang mati.
Jika beruntung, kamu dapat menyaksikan tradisi Ma'Nene, dimana mayat yang berada di gua diambil, dibersihkan, diberi pakaian, kemudian diajak jalan-jalan seolah masih hidup.
Di luar tempat pemakaman, Lemo memiliki lingkungan rumah tradisional atau Tongkonan yang menyajikan adegan pedesaan ikonik dan menenangkan.
Desa ini juga memiliki pasar souvenir yang menawarkan barang buatan tangan tradisional dari pengrajin lokal.
13:00: Lihat Yesus di Bukit Buntu Burake

Berkunjung ke Buntu Burake Hill, Toraja, kamu akan menemukan patung Yesus dberukuran besar.
Ukurannya bahkan lebih besar ketimbang yang ada di Rio de Janeiro.
Tak cuma menikmati keindahan patung, kau juga akan dimanjakan barisan bukit yang hijau dan menakjubkan.
16:00: Tamasya dan Sunset di Batutumonga
Setelah dua hari menyaksikan tulang dan peti mati, saatnya untuk menyegarkan diri dengan pemandangan alam yang indah.
Batutumonga terletak di kaki Gunung Sesean, dan telah menjadi satu objek wisata wajib di Toraja.
Di sana kamu dapat menyaksikan sunset sembari mengunyah makanan ringan tradisional dan kopi di warung kecil yang menghadap pemandangan.
Jika belum mendapat penerbangan hari tiu juga, kamu dapat memilih untuk menginap malam di atas bukit yang indah ini untuk mengejar matahari terbit esoknya sebelum pergi.