TRIBUNTRAVEL.COM - Bagaimana standar wanita cantik menurut traveler?
Pasti jawabannya akan beragam.
Bergulirnya zaman dan era juga jelas mengubah standar tersebut.
Punya dada besar misalnya, jadi standar cantik beberapa tahun lalu.
Sementara kini, dada yang tak terlalu besar jadi standar baru sebuah kecantikan.
Namun, standar kecantikan wanita di Iran di abad 19 (1800-1900), ternyata sangat mengejutkan dan di luar dugaan.
Bagaimana tidak.
Di masa itu, wanita tidak akan dianggap cantik bila tidak bertubuh subur atau gemuk.
Semakin besar badan seorang wanita, maka akan semakin membuat para pria menarik.
Setidaknya, itulah laporan dari sebuah artikel yang dikutip dari Al Arabiya, 19 September 2017.
Ada lagi yang aneh.
Bila kini perempuan malu punya kumis, tapi di masa itu, seorang wanita malah berlomba-lomba punya kumis.
Kumis dianggap jadi daya tarik seksual utama para pria terhadap wanita.
Kesimpulan diambil para peneliti sejarah dengan bukti foto-foto milik Raja Iran pada 2 abad lalu, yakni Naser al-Din Shah.
Raja Shah, memang dikenal tergila-gila dengan foto.
Maka itu, ia sampai membuat sebuah studio foto di kerajaan.
Bahkan, Shah mendatangkan fotografer Rusia, Antoin Sevruguin ke Teheran, Iran.
Sevruguin hanya diizinkan untuk memotret Sang Raja, keluarga Raja, dan para abdi kerajaan.
Shah juga memotret istri dan para selirnya, yang jumlahnya lebih dari 100 wanita.
Nah, dari foto-foto itu, terlihat bagaimana wajah para istri sang Raja, para wanita terbaik yang tentunya menjadi standar kecantikan di Iran ketika itu.
Berita ini sudah dimuat di Grid.id dengan judul Bikin Geleng-geleng Kepala, Ternyata Beginilah Standar Wanita Cantik Versi Orang Iran di Abad 19