Breaking News:

Berita Menarik

4 Eksperimen Gila Ini Pernah Dilakukan Ilmuwan, Termasuk Ciptakan Makhluk Hibrida Manusia-Simpanse

Tahukah kamu, ada sejumlah penelitian aneh yang pernah dibuat oleh ilmuwan tertentu di dunia? Termasuk menciptakan makhluk hibrida manusia-simpanse.

wikimedia.org
Eksekusi dengan Guillotine 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Perkembangan zaman selalu diiringi dengan perkembangan teknologi pula.

Demi kemajuan teknologi, manusia telah mengadakan penelitian dan eksperimen di berbagai macam bidang yang juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Namun, tahukah kamu, ada sejumlah penelitian aneh yang pernah dibuat oleh ilmuwan tertentu di dunia?

Dilansir TribunTravel.com dari laman toptenz.com, berikut deretan eksperimen aneh tersebut.

1. Humanzee - eksperimen menciptakan makhluk hibrida manusia dan simpanse

(toptenz.net)

Seorang ilmuwan Rusia bernama Ilya Ivanovich Ivanov pada awal 1900-an, ingin melihat apakah dia bisa menciptakan makhluk hibrida antara manusia dan simpanse, atau "humanzee."

Awalnya dia mulai dengan mengumpulkan 13 ekor simpanse betina dan berulang kali menyuntikkan sperma manusia pada hewan tersebut.

'Untungnya' eksperimennya yang tampak tak masuk akal dan tidak etis ini gagal, karena tidak ada simpanse yang berhasil hamil.

Frustrasi dengan hal ini, Ilya memutuskan untuk mencoba hal sebaliknya, yakni mengumpulkan beberapa simpanse jantan dan mulai meminta relawan perempuan.

2 dari 4 halaman

Rencananya sekarang, mendapatkan wanita yang bisa disuntikkan dengan sperma simpanse.

Dia membutuhkan setidaknya lima orang wanita untuk melakukan eksperimen ini.

Pada titik ini orang melihat idenya sangat keterlaluan, oleh karenanya Ilya kesulitan untuk mendapatkan dana atau relawan.

Dalam waktu singkat, Ilya pun 'diturunkan' jabatannya, untuk bekerja sebagai dokter hewan biasa sebagai konsekuensi dari ide eksperimen yang gila ini dan meninggal beberapa tahun kemudian.

2. Ilmuwan pernah mempelajari apakah orang masih sadar atau berpikir sesaat setelah ia dipenggal

(toptenz.net)

Guillotine merupakan alat untuk mengeksekusi seseorang dengan cepat dan relatif 'lebih manusiawi'.

Meski terlihat biadab, guillotine cukup cepat membuat orang mati, bahkan dibandingkan beberapa metode eksekusi lain seperti suntikan mati atau kursi listrik.

Namun, saat ada fenomena di mana seorang algojo menampar pipi seseorang yang baru saja dipenggal dan ternyata wajah itu memerah, muncul keingintahuan mengenai tingkat kesadaran manusia yang baru dipenggal.

Ilmuwan mulai menguji kepala orang-orang yang dipenggal kepalanya sesaat setelah mati, mencoba untuk menemukan apakah mereka menunjukkan tanda-tanda kesadaran, atau menanggapi rangsangan visual apapun.

Percobaan menunjukkan, beberapa kepala ada yang masih bisa berkedip beberapa saat setelah dipenggal.

3 dari 4 halaman

Tapi sulit untuk menjelaskan aktivitas apa yang ada pada otak yang masih hidup, dan berapa lama aktivitas itu terjadi, jika ada.

Ilmuwan modern hanya bisa berspekulasi mengenai masalah ini karena bereksperimen secara nyata akan sangat tidak etis dan memerlukan eksekusi.

Namun mereka cenderung percaya jika seseorang masih memiliki kesadaran setelah pemenggalan kepala, dan itu hanya akan berlangsung beberapa lama sebelum mereka meninggal.

Pasalnya, orang tidak bisa bertahan lebih dari satu detik saat otak mereka tidak lagi terhubung pada tulang belakang.

3. Seorang ayah yang mencoba membesarkan anaknya dengan cara dwibahasa, yakni sebagai penutur bahasa Inggris dan Klingon


Klingon merupakan konstruksi bahasa yang dituturkan oleh karakter fiksional Klingon dalam seri Star Trek.
Klingon merupakan konstruksi bahasa yang dituturkan oleh karakter fiksional Klingon dalam seri Star Trek. (thecomeback.com)

Seorang ayah di Amerika Serikat belum lama ini mengatakan kepada surat kabar, kisahnya yang cukup menggelikan.

Yakni, ia mencoba mengajari anak lelakinya untuk berbicara dengan Klingon sebagai eksperimen sosial.

Sekarang, hal ini mungkin terdengar sangat tidak bertanggung jawab.

Namun, sang istri dan semua orang di sekitarnya masih berbicara dengan si anak dalam bahasa Inggris, dan dia belajar membaca bahasa Inggris di sekolah.

Sang ayah ingin melihat apa yang akan terjadi jika seorang anak mencoba mempelajari bahasa fiktif, selain bahasa Inggris, secara alami saat dia dewasa.

4 dari 4 halaman

Rupanya, eksperimen ini merupakan kegagalan besar.

Si anak sepertinya tampak bisa menerima ajaran si ayah, karena usia kanak-kanak dapat mempelajari bahasa dengan baik.

Tapi ia selalu bersikap bias terhadap bahasa Inggris.

Ayahnya telah mengondisikannya untuk menjawab dengan bahasa Klingon saat diajak bicara bahasa Klingon, tapi si anak tidak pernah memilih untuk menggunakannya sebaliknya.

Menyadari ini mungkin bukan ide bagus, si ayah pun tidak melanjutkan eksperimen ini.

Ia melaporkan, anaknya masih mengenal Klingon, tapi tidak pernah bicara dengan menggunakan bahasa itu.

4. Seorang doktor meminum kaldu yang terinfeksi bakteri untuk sebuah eksperimen, setelah semua opsi lain gagal ditempuh

(toptenz.net)

Seorang doktor dan pemenang Hadiah Nobel bernama Barry Marshall mengalami masalah tahun 1980an.

Dia ingin membuktikan kepada rekan-rekannya, sakit mag bukan diakibatkan stres, tapi oleh bakteri.

Kegigihan Barry untuk membuktikan hal tersebut tidak berjalan baik, dan eksperimen itu pun tidak akan bekerja dengan baik pada tikus.

Jadi hanya manusia yang bisa menjadi 'kelinci' percobaannya.

Masalahnya, karena alasan etika dan persetujuan, Barry tidak dapat melakukan percobaan terhadap manusia untuk menguji bakteri itu.

Setelah melalui banyak pertimbangan, Barry sampai pada satu kesimpulan gila.

Yakni dia sendiri yang harus menelan bakteri (Helicobacter Pyolori) itu.

Dia menaruh bakteri dari pasien yang terinfeksi ke dalam kaldu dan meminumnya.

Tak lama kemudian, dia mengalami gejala yang sudah ia prediksi.

Setelah itu, Barry pun mengambil sampel kultur jaringan dari perutnya sendiri, sehingga dia bisa membuktikan teorinya.

Pada akhirnya, dia memenangkan Hadiah Nobel karena membuat dirinya sangat sakit dengan sengaja untuk membuktikan terjadinya penyakit tertentu.

Barry melakukan eksperimen ini karena dia yakin hal ini akan membantu menyelamatkan banyak nyawa manusia di dunia.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved