Breaking News:

Tak Sekedar Adegan Panas, Ternyata Ini 9 Fakta Unik Industri Film Dewasa Jepang yang Bikin Melongo

Di balik adegan panas yang diproduksi oleh industri Film Dewasa Jepang atau Japan Adult Industry, ada fakta-fakta unik di dalamnya.

Penulis: Apriani Alva
Editor: Apriani Alva
http://sarcasm.co
Ilustrasi fakta film dewasa Jepang 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva

TRIBUNTRAVEL.COM - Industri film dewasa Jepang memang banyak mencuri perhatian.

Para pemerannya juga menjadi pembahasan berbagai media.

Sebut saja Maria Ozawa atau yang tenar dengan nama Miyabi.

Meski kini ia memutuskan untuk tak mengambil peran di industri film porno, namanya masih menjadi bahan pembasan.

Namun di balik adegan panas yang diproduksi oleh industri Film Dewasa Jepang, ada fakta-fakta unik di dalamnya.

Berikut TribunTravel.com merangkum 10 fakta unik tentang industri dewasa Jepang atau Japan Adult Industry yang dilansir dari laman sarcasm.co.

Selengkapnya, yuk simak ulasan berikut.

1. Pornografi dimulai dalam bentuk seni Woodblocks

quirkybyte.com
quirkybyte.com

Bentuk seni ini dikenal sebagai Shunga yang hadir pada tahun 794 M.

2 dari 4 halaman

2. Sempat dilarang pada Perang Duni II

sarcasm.co
sarcasm.co

Pemerintah tak memersalahkan pengambaran ekspresi seksual dalam novel atau bahan bacaan lain dalam masa Perang Dunia II.

Namun mereka tak memberi toleransi pada fotogrfi dan film yang sensual.

Mereka melarang adanya konten pornografi semantara waktu pada saat masa Perang Duni II.

3. Genre Yomono atau disebut Western Things

Ada sebuah hasrat sensual yang tertarik dengan gaya hidup Amerika Setikat.

Setelah Perang Dunia II, Jepang memproduksi majalah cetak yang banyak dipengaruhi oleh Playboy.

4. Pada tahun 70-an, Jepang mulai memproduksi majalah homoseksual

sarcasm.co
sarcasm.co

Sebelum ini, tak banyak yang memsarkan konten homoseksual.

Namun pada tahun 1971, genre ini mulai populer yang menghadirkan Samson yang didedikasikan untuk pria gemuk dan G-Men yang menampilkan pria dengan tubuh berotot.

3 dari 4 halaman

5. Pornografi di Jepang sangat disensor

sarcasm.co
sarcasm.co

Orang-orang yang menjual atau menyebarkan konten cabul dipandang sebagai penjahat.

Meski bertujuan untuk pendidikan, hal ini dipandang tak menguntungkan.

Demi alasan ini banyak konten pornografi dari Jepang disensor menggunakan pixels atau mosaics.

6. Mesin un-censoring

sarcasm.co
sarcasm.co

Pihak berwenang Jepang menemukan sebuah toko porno bawah tanah memiliki mesin yang diklaim bisa menghapus pensesoran.

Hal ini terjadi pada tahun 2014.

7. Di Jepang, agama dan pornografi tak bertentangan

sarcasm.co
sarcasm.co

Semua tahu bahwa di dunia barat antara agama dan pornogrfi sangat bertentangan.

Di Jepang, bagaimana pun juga dewa dan dei digambarkan sangat memiliki hubungan seksual.

4 dari 4 halaman

Untuk alasan ini agama dan pornografi tak berbenturan di Jepang.

8. Pornografi Jepang diklaim mengurangi kekerasan

sarcasm.co
sarcasm.co

Beberapa orang melihat kaitan antara dua hal ini.

Milton Diamond dan Ayako Uchiyama percaya bahwa munculnya video dan majalah porno di Jepang pada tahun 1970 dan berlanjut hingga sekarang.

Semenjak kemunculannya, pornografi dianggap mengurangi tingkat kejahatan seksual.

9. Bintang porno pria Jepang sangat jarang

sarcasm.co
sarcasm.co

Menurut seorang bintang porno pria paling terkenal di Jepang, Shimiken, aktor pria dalam industri film dewasa Jepang sangatlah sedikit dibandingkan dengan para wanita.

Bila ada 10 ribu bintang porno wanita, hanya ada 70 aktor film dewasa Jepang.

Karena alasan ini, orang-orang ini mereka kebanjiran tawaran bermain film dewasa di Jepang

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
JepangAmerika SerikatPlayboy Quincy Jones Pager (Beeper) Ikan Shisamo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved