Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Korea Utara menjadi negara paling paling tidak bebas di dunia.
Bayangkan saja, semua tindak-tanduk masyarakatnya diawasi dan diatur oleh pemerintah.
Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak dipaksa untuk mematuhi hukum yang sama.
Tindakan ini tentu sangat menyedihkan.
Banyangkan sajam 5,3 juta anak yang lahir di Korea Utara harus kehilangan masa kecilnya dengan melakukan peran seperti orang dewasa.
Dilansir TribunTravel.com dari laman theclever.com berikut 8 kengerian yang harus dijalani anak-anak Korea Utara.
1. Menjalani kerja paksa
Jika mereka yang tinggal di Pyongyang bisa hidup dengan mewah, hal sebaliknya harus dihadapi penduduk yang tinggal di luar ibukota,
Anak-anak yang berusia kurang dari 7 tahun sudah harus dipaksa bekerja di peternakan selama lebih dari 14 jam.
Alasannya untuk membantu mempertahankan ekonomi negara.
2. Bagi yang tidak patuh akan dikirim ke Kamp Konsentrasi
Kamp-kamp ini dibangun bagi anak-anak yang menolak mematuhi tuntutan kerja paksa.
Di sana mereka akan disiksa dan dipaksa bekerja lebih berat lagi.
3. Truk untuk antar jemput siswa
Mereka tak mendapatkan fasilitas bus sekolah, melainkan truk.
Kondisi ini tentu cukup memprihatinkan dan berbahaya.
4. Dipaksa menyembah pemimpinnya
Sedari kecil mereka sudah dipaksa untuk menyembah pemimpinnya.
Dimana pun mereka melihat monumen sang pemimpin, harus langsung memberikan upacara penghormatan.
5. Diajarkan untuk membenci orang Amerika sedari kecil
Propaganda menjadi satu senjata terbesar yang dilakukan pemerintah Korea Utara.
Mereka selalu memastikan agar penduduknya tunduk,
Budaya barat di Korea Utara dianggap sebagai racun dan seluruh masyarakatnya dipaksa untuk membencinya.
6. Mereka harus menghadapi kekurangan pangan kronis
Sejak 1990an, penduduk Korea Utara harus menghadapi kekurangan pangan yang parah.
Kondisi itu tak pernah membaik sampai sekarang.
7. Tak ada akses kesehatan
Akses kesehatan bagi penduduk Korea Utara sangat langka.
Terutama bagi mereka yang miskin.
Menyedihkannya, mayoritas anak-anak tidak mendapat akses obat-obatan dan rumah sakit.
Jadi bila terserang penyakit mereka cuma bisa memanfaatkan pengobatan tradisional.
8. Tak ada tempat untuk bersenang-senang
Bekerja dan terus bekerja, hanya itu yang bisa dilakukan anak-anak di Korea Utara.
Mereka tidak diperbolehkan bersenang-senang.
Hanya ada beberapa tempat bermain, seperti kebun binatang, bowling, dan roller skating.
Sayang, objek wisata itu hanya ada di Pyongyang dan terbatas untuk umum.