TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu kemarau dan hujan.
Saat musim hujan, berbagai daerah dapat memanfaatkan airnya agar panen dan sirkulasi air tidak mengalami kekeringan.
Sementara kota besar seperti Jakarta kadang malah dirugikan apabila banjir, belum ditambah dengan kemacetan yang menyusul.
Hujan adalah proses kondensasi dan jatuhnya air yang berasal dari atmosfer bumi dengan wujud cair atau air beku menuju permukaan bumi.
Kondensasi terjadi saat air menjadi dingin dan penuh pada awan yang penuh dengan partikel udara.
Udara dapat didingkankan dengan beberapa cara.
Pendinginan adiabatik adalah hasil naik dan melebarnya udara.
Pendinginan konduktif terjadi saat udara dipengaruhi oleh permukaan yang lebih dingin.
Kemudian pendinginan radiatif disebabkan oleh radiasi infrared dan pendinginan evaporatif disebabkan oleh penuhnya udara karena evaporasi.
Semua bentuk pendinginan ini dapat memenuhi udara, kondensasi, dan menurunkan hujan.
1. Tempat dengan hujan paling sedikit?
Apakah gurun dengan padang pasir yang membentang daratan secara luas?
Bukan, jawabannya adalah Antartika.
Pada dasarnya wilayah dengan cuaca ekstrim ini memiliki curah hujan rendah.
Tiap tahunnya Antartika hanya mendapatkan sekitar 6,5 inci hujan atau salju, menobatkan ya sebagai tempat dengan hujan paling sedikit.
2. Hujan tidak selamanya menyentuh tanah!
Ya, hujan akan turun ke permukaan bumi, akan tetapi tidak semerta-merta “menyentuh” bumi.
Pada tempat yang kering dan panas, kadang hujan telah menguap bahkan sebelum menyentuh permukaan.
Environmentalist atau pemerhati lingkungan asal Amerika Serikat (AS) dengan nama Edward Abbey mendeskripsikan fenomena tersebut sebagai “phantom rain” atau hujan bayangan.
“Kita bisa melihat hujan bagaikan korden turun dari langit dan mahluk hidup yang dibawah menginginkan air tetapi awan seketika menghilang,” tambahnya.
3. Hujan yang turun tidak mutlak “air”
Selain air, hujan dapat memiliki kandungan asam sulfur atau methanol.
Tapi tidak perlu khawatir, hujan-hujan zat cair yang dapat membahayakan kulit ini terjadi di planet lain seperti Venus.
Bahkan ilmuwan menemukan sebuah planet 5.000 tahun cahaya dari Bumi yang memiliki hujan besi!
4. Cara ilmiah untuk membuat kita tidak terlalu basah karena hujan
Lari!
Hal sederhana ini dapat dijelaskan oleh MinutePhysics yang bisa kita akses di saluran Youtube resmi mereka.
Dalam demonstrasi ilmiah ini, kita dapat lebih kering walaupun hujan seakan terlihat banyak saat kita berlari.
Faktanya berjalan pelan atau diam saja akan lebih basah.
5. Prediksi hujan dengan warna dan bentuk
Secara umum awan memiliki bentuk dan kategori berbeda.
Apabila melihat cumulinimbus yang berupa awan tinggi, gembung, dan terlihat rata bagian atasnya atau nimbostratus yang berbentuk rata dengan warna abu-abu, maka hujan memiliki kemungkinan tinggi untuk datang.
6. Bau dari hujan
Apabila saat hujan ada sebuah aroma tertentu, itu bukan bau hujan melainkan aktin dan sianobakteri sehingga bau khas yang kita kira hujan dapat tercium.
“Bau” tersebut dinamakan dengan geosmin.
Berita ini sudah dimuat di intisari.grid.id dengan judul Kenali Hujan Melalui 11 Fakta Unik Ini