Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM, TAIWAN - Taiwan bukan hanya kota metropolitan yang cocok dikunjungi sebagai pusat perbelanjaan.
Ada beragam wisata alam yang mulai bersolek memamerkan keindahan negara yang dulu dijuluki Formusa tersebut.
Satu lokasi menarik adalah di Tai Yi Ecological Leisure Farm.

Baru saja keluar dari bus yang membawa 12 rombongan jurnalis Indonesia, kami langsung disambut dengan warna-warni bunga di Tai Yi.
Leisure farm ini termasuk dalam jajaran resor besar di Taiwan yang terletak di Puli Township, Nantou, Center Taiwan.
Sebelum masuk ke penginapannya, terlebih dahulu kami diajak berkeliling Tai Yi Red Maple Resort - sebutan mudahnya - untuk menikmati warna-warni bungan di lahan seluas 13 hectare (ha) ini.
Berbagi bunga tumbuh bermekaran di sepanjang jalan.

Taman-taman tertata rapi dengan konsep perkebunan bunga moderen.
Setiap mata memandang traveler hanya akan menemukan bunga, pohon, dan tumbungan lainnya.
Resor ini bukan hanya menyediakan taman dan perkebunan saja.

Juga ada restoran, penginapan, gedung pertemuan, serta tempat pengolahan produk Tai Yi.
Masuk makin ke dalam, harum bunga mulai bercampuran.
Ada pula rumah-rumah kaca yang ditanami buah-buahan, sebut saja tomat, strawberi, dan markisa.
"Sebelum kita masuk ke penginapan, kita akan belajar tentang passion fruit di sini," kata Calem Ngan, Sekretaris Taiwan Leisure Farm Development Association (TLFDA), Jumat (22/09/2017).

Benar saja, kami pun dibawa masuk di satu rumah kaca yang berisi tanaman buah markisa (passion fruit).
James, salah satu pekerja di Tai Yi Resort menjelaskan banyak hal tentang buah markisa serta produknya di leisure farm ini.
Rombongan jurnalis Indonesia pun diperbolehkan memetik sendiri dan mencicipi langsung rasa buahnya.
"Pilih yang warnanya merah gelap, itu tandanya buah sudah matang dan bisa langsung dimakan," kata James, sambil menemani kita memilih buah.

Sayangnya kita hanya diperbolehkan mengambil buah yang sudah jatuh, karena yang masih menggantung kebayakan belum siap dimakan.
Asam, sedikit manis begitulah rasa buah markisa.
Jika suka bisa langsung dimakan, tapi jika tak kuat dengan rasa asamnya tak perlu cemberut.

Traveler masih bisa menikmati buah ini dengan wujud lain.
Berlanjut dari rumah kaca, 12 jurnalis Indonesia langsung digiring masuk ke sebuah gedung.
Di sini kami diajak membuat satu minuman dingin dari buah markisa.

Di meja sudah disediakan satu bak es batu, jus markisa dalam kemasan, dan garam.
Pertama traveler di minta untuk memasukkan es batu 30 ml di dalam botol, kemudian masukkan jus markisa, penuhi botol dengan es batu.
Sebelum ditutup botolnya, tambahkan garam 3 sendok teh.

"Setelah itu dikocok-kocok, jika bagus 5 manit esnya sudah bisa jadi," kata Kok Lim.
Garam, apa fungsinya?
Ternyata garam bisa menambah tingkat kebekuan es, alias membuat suhu es lebih dingin.
Tak pelak tangan kami pun beku saat mengocok es ini.
Namun kebekuan itu sesaat sirna, karena sambil mengocok kami diajak bergoyang dengan musik unik khas Tai Yi.
Taraaa, es markisa beku pun jadi.
Rasanya tak lagi asam, namun manis dan segar.
Cukup untuk mendinginkan suasa sore di Taiwan yang panas saat itu.