Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Anemia atau kekurangan sel darah merah pada umumnya memang sangat banyak dialami remaja putri di seluruh dunia.
Di negara-negara berkembang, misalnya Kamboja , penduduk yang mengalami anemia jumlahnya ternyata jauh lebih tinggi.
Lebih dari 50 persen perempuan dan anak-anak di negara ini terkena dampaknya.
Dilansir Tribun Travel dari laman Unbelieveablefact.com, seorang pria lulusan sains bernama Christoper Charles mengunjungi negara ini sekitar tahun 2010 lalu, dan melakukan kontak langsung dengan penduduk yang kekurangan zat besi (penderita anemia).
Banyak wanita di negara ini mudah lelah, sering sakit kepala, dan merasa badannya lemas.
Satu-satunya solusi untuk anemia adalah memberikan standar besi yang dibutuhkan tubuh biasanya dengan mengonsumsi suplemen zat besi.

Namun, suplemen zat besi harganya masih sulit dijangkau dan persediaannya pun terbatas.
Dalam situasi yang sangat buruk, Charles datang untuk memberikan ide baru dengan membuat "ikan besi".
Terinspirasi oleh fakta memasak di wadah besi bisa meningkatkan kandungan besi di dalam makanan.
Ikan dianggap hewan pembawa keberuntungan dalam budaya Kamboja.
Setelah satu tahun memasak dengan "ikan besi" ini, semua orang yang mempraktikkannya dengan benar berhasil sembuh dari anemia.

Ikan besi, jika digunakan dengan benar, dapat memberikan 75 persen asupan harian zat besi yang dibutuhkan orang dewasa.
"Prosedurnya sederhana," kata Charles.
Rebus air atau sup dengan ikan besi selama kurang lebih 10 menit.

Tambahkan sedikit perasan air jeruk untuk penyerapan besi.
"Ini merupakan cara mudah menyelamatkan nyawa dari gangguan anemia," tambah Charles.