Breaking News:

Awas! 4 Penipuan Ini Banyak Terjadi di Wilayah Asia, Perhatikan dengan Bijak Sebelum Terjebak

Asia memang selalu menyimpan keindahan yang membuat siapa pun terpesona. Berbeda dibanding kebanyakan negara di Afrika, Eropa, atau Amerika.

slate.com
Kejadian mengerikan di destinasi wisata 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Asia memang selalu menyimpan keindahan yang membuat siapa pun terpesona.

Berbeda dibanding kebanyakan negara di Afrika, Eropa, atau Amerika.

Berlibur ke kawasan Asia terutama bagi orang Indonesia dirasa lebih menyenangkan.

Ada banyak alasan mengapa traveler lebih suka berlibur di kawasan Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan sebagainya.

Selain budayanya yang hampir mirip, juga nilai tukar terhadap rupiah yang tidak terlalu jauh membuat biaya akomodasi menjadi lebih terjangkau.

Sayang, meski menawarkan beragam keindahan, ada banyak kasus penipuan yang sering terjadi di sana.

Kasus penipuan ini biasanya menargetkan wisatawan.

Dilansir TribunTravel.com dari laman toptenz.net berikut 4 kasus penipuan yang sering menyerang turis.

1. Harimau di kuil

(abc.net.au)
2 dari 4 halaman

Di Thailand ada Tiger Temple.

Merupakan tempat beribadah umat Budha, dimana ada beberapa predator paling berbahaya di planet ini yang tinggal di sana.

Predator itu adalah Harimau Indochina, yang hidup damai selaras dengan orang-orang yang tinggal.

Karena perilakunya yang jinak membuat wisatawan berlomba-lomba berfoto di dekatnya.

Tak cuma berfoto, traveler juga dapat menyentuh dan bahkan menggendongnya.

Pihak kuil mengatakan jika perawatan rutin pada harimau ini yang menjadikannya jinak.

Kenyataannya apa yang mereka lakukan hanya sebuah kebohongan besar demi mendapat keuntungan dari wisatawan yang berkunjung.

Predator ini tidak benar-benar jinak.

Satu-satunya alasan mengapa harimau ini tidak merobek leher setiap wisatawan di dekatnya karena mereka dibius sampai pingsan dan hampir tidak bisa bergerak.

Ketika kuil itu akhirnya digerebek pada 2016, pemerintah Thailand menemukan puluhan harimau tak bernyawa, dibungkus plastik di freezer besar.

3 dari 4 halaman

Temuan lain yang sangat menyedihkan ada tulang dan kulitnya yang siap dijual dalam perdagangan gelap.

Menghadapi tuduhan ini, pusat harimau akhirnya ditutup.

Meski demikian mereka tetap beroperasi menggunakan nama lain.

Senior penasihat satwa liar di Perlindungan Hewan Dunia, Dr. Jan Schmidt-Burbach, mengatakan, “peternakan harimau tidak ada hubungannya dengan konservasi. Mereka hanya membawa penderitaan ekstrim untuk hewan-hewan liar karena mereka hidup dalam kondisi mengerikan."

2. Pembiusan di Jepang

(tokyotimes.org)

Bagi wisatawan, Jepang adalah satu negara teraman di Asia dan dunia pada umumnya.

Tokyo sebagai metropolis terbesar di dunia, juga meraih peringkat sebagai kota paling aman pada 2015.

Sayang kenyataanya justru terbalik.

Kejahatan terselubung terjadi di kota itu dan mengancam wisatawan yang berlibur.

Ratusan wisatawan terutama pria melaporkan telah didekati oleh wanita cantik yang menawarkan mereka minuman.

4 dari 4 halaman

Dimana minuman itu ternyata berisi obat tidur.

Saat korbannya pingsan, para perampok ini mengambil semua harta yang dimiliki.

Tak cuma harta yang dibawa, bahkan uang dalam tabungan juga ludes.

3. Objek wisata yang ditutup

(bambaexperience.com)

Ini adalah penipuan paling umum yang terjadi di seluruh Asia.

Seorang turis berbekal peta atau panduan situs perjalanan akan berjalan menyusuri jalan dalam menuju destinasi lokal.

Sayang ketika tiba di lokasi yang dituju, ternyata objek wisata itu sudah ditutup atau tidak beroperasi lagi.

4. Penipuan Kartu Kredit Nomor

(tampabay.com)

Traveler harus tetap berhati-hati jika berlibur di kawasan Asia,

Terutama saat membawa kartu kredit.

Penipuan skimmer kartu di ATM sangat sering terjadi.

Dimana dalam penipuan ini, penjahat tak cuma mendapatkan nomor rekeningmu, namun juga PIN.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved