Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM, TAIWAN - Bermodalkan jas hujan lucu ala-ala Jepang, 12 jurnalis dari Indonesia dengan sigap memetik buah di The Persimmon Brother Farm.
The Persimmon Brother Farm merupakan satu sektor perkebunan di Taiwan yang dikemas menjadi destinai wisata (agrowisata) di bawah naungan Taiwan Leisure Farm Development Association (TLFDA).
Cuaca di Taiwan saat itu memang panas, namun begitu kami sampai di Persimmon Brother, gerimis manja tiba-tiba turun, Rabu (21/09/2017).
Tak kehilangan akal, Calem Ngan, International Marketing Secretary TLFDA sudah lebih cekatan dengan membagikan beragam jas hujan warna-warni.

Di perkebunan seluas 2,7 hektare (ha) yang terletak di distrik Chiayi, Taiwan Selatan mata seakan berubah jadi berbinar.
Meski pun kondisi perkebunan sedikit becek, namun gerombolan buah persimmon (kesemek) dan longan (kelengkeng) begitu sayang jika dilewatkan.
"Rasanya seger banget, beda ya sama rasa kelengkeng di Indonesia, lebih tebal, manis, bijinya juga kecil," sata Dewi satu jurnalis yang ikut media trip saat itu.
Dengan senang hati TribunTravel.com dan 12 jurnalis media lainnya pun mencicipi langsung buah dari pohonnya.

Dan memang buahnya begitu segar dan manis.
Tentu saja, karena perkebunan yang dikelola sepasang suami istri ini menggunakan teknik organik.
Jadi meski pengunjung makan langsung dari pohon tetap aman.

The Persimmon Brother Farm ini sebenarnya tergolong baru masuk menjadi anggota TLFDA.
Namun perkebunan ini sudah dikelola sejak 50 tahun lalu.
Meski pun tergolong baru, namun perkebunan ini bisa menggait pengunjung hingga 150 wisatawan domestik per bulannya.

Sebenarnya buah persimmon baru boleh dimakan seminggu setelah dipetik, karena ditakutkan masih ada getahnya.
Tapi karena semua proses dilakukan secara organik, buah ini pun aman dikonsumsi langsung.

Liau Tze Hsin dan istrinya Tang Shu Hui, juga punya produk lain dari buah longannya.
Adalah dry longan.
"Jadi longan yang sudah matang akan di proses selama 3 hari tiga malam. Kebetulan kami tak memiliki alatnya jadi kami berikan proses ini pada orang lain," jelas Liau Tze Hsin.
Uniknya longan kering atau dry longan ini bisa tahan hingga satu tahun dengan tekstur rasa yang sama sekali tak berubah.
Jadi buat traveler yang bingung cari oleh-oleh dari Taiwan, dry longan ini bisa menjawab kecemasanmu.
Apalagi dry longan cuma ada di Taiwan juga lho.

Masuk Persimmon Brother traveler tak perlu membayar tiket masuk.
Kamu cuma harus membayar buah yang sudah dipetik saja.
Untuk persimmon dihargai 35 New Taiwan Dollas per 600 gram atau Rp 15 ribu, sedangkan longannya 80 New Taiwan Dollas per 600 gram atau Rp 36 ribu.
Cukup murah bukan, apa lagi semua ini diolah secara organik.
Lebih murah dibandingkan supermarket.

Nah buat kalian yang suka cari lokasi yang Instagramable, di sini juga ada mural lucu si persimmon.
Beli buah gratis foto sampek puas.