lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Apakah traveler tipe penumpang yang senang duduk kursi dekat lorong kabin pesawat, atau kursi di sebelah jendela?
Jika traveler biasa memilih kursi dekat lorong (aisle seat), ada baiknya sesekali memilih kursi sebelah jendela (window seat).
Dilansir dari Smarter Travel, berikut alasannya.
1. Tidur lebih nyaman
Di kursi dekat jendela, traveler bisa tidur lebih nyaman dengan menyenderkan kepala ke dinding kabin.
Apalagi jika traveler membawa bantal kecil untuk bepergian.
Jika tak membawa bantal, traveler bisa menggulung jaket menjadi bantal.
Selain itu, tidurmu juga tak akan terganggu jika penumpang sebelah traveler perlu pergi ke toilet.
2. Panorama penuh awan
Duduk di sebelah jendela, traveler dapat menikmati panorama langit.
Kesempatan merasakan sensasi membelah awan hanya dirasakan di kursi tersebut, apalagi pada pagi atau siang hari saat cuaca cerah.
Pada malam hari, panorama kota penuh lampu bisa traveler lihat dari ketinggian.
Terutama saat pesawat lepas landas atau mendarat.
3. Duduk lebih nyaman
Jika traveler bertubuh lebar, bertubuh tinggi atau berkaki panjang, duduk di lorong kabin bisa membuatmu tak nyaman.
Hal ini membuatmu mudah tertabrak penumpang atau awak kabin yang tengah berjalan di lorong kabin, koper penumpang lain, maupun kereta makanan.
4. Ruang yang lebih lebar
Pada beberapa tipe pesawat, kursi dekat jendela memiliki ruang di bawah kursi yang lebih lebar.
Hal ini membuat traveler lebih mudah menaruh tas di bawah kursi depan.
5. Atur cahaya
Sebagai penumpang yang duduk dekat jendela, traveler bisa mengatur tutup jendela.
Jadi jika merasa sinar matahari terlalu silau, traveler bisa menutup jendela.
6. Mengurangi mabuk
Dengan melihat ke luar jendela dan menatap cakrawala, bisa mengurangi mabuk penerbangan.
7. Keamanan
Ada bahaya mengintai dari kompartemen di atas kepala.
Jika penumpang lain tak hati-hati saat membuka kompartemen, tas bisa saja jatuh tepat di kepalamu.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Lebih Baik Pilih Kursi Dekat Jendela Saat di Pesawat, Kenapa?
