TRIBUNTRAVEL.COM - Nama Pantai Suluban berasal dari kata ‘sulub’ yang artinya melintas dari bawah.
Sulub digunakan oleh masyarakat lokal untuk menyebut pantai yang tersembunyi di antara celah karang.
Agar sampai di pantai ini pengunjung harus mesulub di bawah karang-karang besar.
Menjadi tantangan dan memberi sensasi tersendiri bagi yang menyukai petualangan.
Sore itu, Mega dan seorang temannya berkunjung ke Pantai Suluban.
Bagi remaja asal Ubung, Denpasar ini kedatangannya ke Pantai Suluban adalah untuk pertama kalinya.
Namun sayang ketika sampai, cuaca sedang tak begitu bersahabat.
Awan mendung menutupi matahari sore yang sebentar lagi akan tenggelam di cakrawala.
Padahal ia ingin sekali menyaksikan keindahan sunset Pantai Suluban.
Akan tetapi Mega cukup terhibur dengan suasana lain yang ditawarkan pantai yang berlokasi di Desa Pecatu, Uluwatu ini.
Karang-karang yang terlihat kokoh dan berukir alami membuatnya berdecak kagum.
Sebagai pengganti sunset yang tak sempat dilihatnya, deretan tebing karang dan jernihnya air pantai berhasil membuatnya terhibur.
“Karangnya bagus banget,” komentarnya singkat ketika ditemui Tribun Bali Senin (12/6/2017) lalu.
Mungkin pengunjung Pantai Suluban yang lainnya pun memiliki kesan yang sama.
Keindahan karang ibarat menjadi bonus tersendiri, selain menikmati eloknya pantai berpasir putih.
Pantai Suluban hanyalah satu di antara deretan pantai yang terletak di wilayah Desa Pecatu.
Pantai ini bertetangga dengan Pantai Padang-Padang dan Labuhan Sait.
Untuk mencapai lokasi ini pun cukup mudah, sebab tidak terlalu banyak kelokan yang perlu diingat.
Pantai ini berjarak sekitar 3 kilometer dari Pura Luhur Uluwatu.
Pantai Suluban juga terletak tepat di dekat Hotel Blue Point.
Hal ini pula yang menjadikan Pantai Suluban memiliki nama lain yaitu Pantai Blue Point.
Tidak perlu membayar mahal untuk menikmati keindahan pantai ini, hanya perlu membayar retribusi parkir.
Dari tempat parkir kendaraan, harus berjalan beberapa meter melewati anak tangga untuk menemukan pantai ini.
Pantai ini termasuk kawasan wisata yang cukup ramai pengunjung yang didominasi oleh turis asing, terutama yang menginap di hotel atau vila sekitar pantai.
Namun ada juga yang sengaja datang untuk menikmati pesona Pantai Suluban.
Saat menuruni tangga ini, ada pula masyarakat lokal yang membuka toko dan berjualan aneka pernak-pernik.
Ada yang membuka toko souvenir, makanan, penyewaan papan selancar, dan lainnya.
Di akhir anak tangga, akan menemukan pantai berpasir putih yang cantik.
Bulir-bulir pasir di lokasi ini cukup besar dan ada beberapa pecahan kulit kerang yang bertebaran di sekitar bibir pantai.
Ketika melewati pasir putih ini, pastikan pijakan bersiap ditenggelamkan oleh pasir.
Mungkin hal ini akan membuat Anda bergerak lamban, namun memberi sensasi ketika melintasi pasir-pasir tersebut.
Menemani keindahan pasir, pesona batu karang pun terlihat megah berdiri. Di balik karang, hidup kawanan kepiting yang kerap bersembuyi.
Sesekali kepiting itu akan memperlihatkan dirinya, namun ketika didekati mereka akan kembali bersembunyi.
Saat air sedang surut, beberapa cekungan karang akan membentuk kolam kecil.
Barangkali bisa melihat ikan yang terperangkap di sana.
Beberapa turis juga terlihat memanfaatkan kolam dengan ukuran cukup besar untuk berendam di dalamnya.
Air pantai ini termasuk bersih dan jernih, sehingga berenang pun akan menjadi nyaman.
Paduan keindahan gugusan karang, air yang jernih, serta sunset akan menghasilkan gambaran alam yang sangat memanjakan diri kita.
Berita ini telah dimuat di Tribun Bali dengan judul Mesulub di Karang Suluban, Tantangan Jelajahi Celah Karang Pantai di Pecatu Ini.