Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa bilang Korea Utara negara yang tertutup untuk wisatawan.
Promosi wisatanya saja masih teteap kencang digalakkan negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.
Buktinya, pemerintah Korut juga sediakan paket wisata.
Berbeda dengan paket wisata kebanyakan negara, Korea Utara membuka paket aneh yaitu "Tur Buruh" ke penjara.
Dilansir TribunTravel.com dari news.com.au, turis-turis barat yang datang terlihat sibuk menanam padi dan melakukan pekerjaan di ladang.
Paket ini diluncurkan oleh Administrasi Pariwisata Nasional Korea Utara yang mengklain wisata ini akan jadi pengalaman menarik dan membuat negara tersebut makin populer.
"Turis akan tenggelam dalam kehidupan kerja yang berbeda - menanam padi secara manual, penyiangan, dan memetik buah di pertanian atau kebun buah di Korut," katanya.
Selain itu, pihak Korut juga menambahkan, melalui tur wisata tersebut turis bisa mendapatkan pemahaman tentang kebijakan pertanian dan budidaya pertanian di Korea Utara.
Secara tidak langsung tergambar aktivitas perburuhan masyarakat di sana yang rajin dan ceria.
Di balik itu, tur tak wajar ini juga simpan banyak kejanggalan.
Seperti yang kita tau Korut sering melanggar hak asasi manusia.
Bahkan Korea Utara juga terkenal sering memberlakukan kerja paksa hingga si korban mati.
Menurut laporan Human Rights Watch, sebagian besar warga Korea Utara harus melakukan kerja paksa tanpa bayaran di beberapa titik dalam kehidupan.
Seperti satu kasus mantan siswa Korut yang meninggalkan negara diktatok itu bercerita, jika sekolah mereka memaksa siswanya bekerja secara gratis diperternakan selama satu bulan.
Ada pun pekerjaan yang harus dilakukan 2 kali setahun tersebut adalah membajak, menyemai, dan panen.
Tidak berhenti sampai di situ, koluarga di Korea Utara juga wajib mengirimkan satu anggota keluarga untuk mendukung proyek pembangunan pemerintah daerah.
Mirisnya lagi, Korea Utara juga termasuk negara yang tak bergabung dengan Organisasi Perburuhan Internasional dan menolak kebebasan berserikat.
Meski demikian, tak mungkin industri pariwisata Korea Utara akan membuat turis melihat sisi buruk yang negara itu.
Menurut Profesor Gareth Shaw, tur jenis ini akan mendorong kenaikan pariwisata sukarela ke Korea Utara.
"Jenis turis (yang melakukan perjalanan seperti ini) cenderung menjadi campuran antara orang-orang pensiunan dan orang muda yang tertarik dengan alasan moral dalam relawan," tambah Gareth Shaw.
So, siapkah traveler ikut "Tur Buruh" ini?