Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tak kenal roti?
Roti merupakan satu di antara jenis makanan yang termasuk paling tua di bumi, karena ada kisah yang menyebutkan cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno.
Awalnya roti pun hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di Eropa.
Kini, roti pun sudah tersebar dan digemari penduduk di seluruh dunia.
Makanan ini berbahan utama tepung terigu, air, dan ragi.
Namun seiring kemajuan teknologi, roti diberi tambahan minyak, mentega, dan garam.
Dengan menyebarnya roti ke seluruh dunia, ternyata ada banyak jenis roti.
Meski begitu, jenis-jenis roti di setiap negara ternyata berbeda-beda tergantung bentuk dan proses pembuatannya.
Dilansir dari laman British Heart Foundation, berikut adalah deretan jenis roti di seluruh dunia.
1. Arepa (Venezuela dan Kolombia)
Arepa terbuat dari adonan tepung jagung, air, dan garam yang berbentuk pipih dan bundar.
Biasanya Arepa bisa dipanggang, digoreng, atau dimasak di atas panggangan arang dan diberi tambahan keju parut, ham, kacang hitam, salad ayam dan alpukat, daging sapi atau perico (telur orak-arik a la Venezuela).
2. Bagel (Polandia)
Secara tradisional, bagel dimasak dengan direbus sebentar dalam air mendidih lalu dipanggang.
Bagel kini pun terkenal di seluruh dunia, termasuk AS dan Kanada.
Bagel juga memiliki aneka rasa seperti kayu manis dan raisin, atau cokelat chip.
Namun, biasanya bagel tradisional diberi isian daging salmon asap dan krim keju.
3. Chapati (India)
Chapati merupakan roti gepeng khas India yang terbuat dari tepung terigu dan tidak dimasak dengan minyak.
Biasanya chapati dipanggang di atas semacam wajan hingga berwarna keemasan.
Kamu dapat memakan chapati sendiri atau dimakan bersama sup lentil atau kari.
Chapati juga bisa dibuat roti lapis.
4. Damper (Australia)
Damper adalah roti tradisional Australia yang dimasak di atas tungku api batubara, namun juga bisa dengan oven biasa.
Bahan utamanya adalah tepung, air, sejumput garam, dan kadang-kadang bisa ditambahkan susu.
Baking soda juga bisa dipakai untuk membuat adonannya mengembang.
Damper biasa dimakan dengan daging sapi yang dikeringkan.
5. Focaccia (Italia)
Focaccia merupakan roti a la Italia yang terbuat dari tepung tinggi gluten, minyak, air, garam, dan ragi.
Adonan focaccia biasa digunakan untuk snadwich dan pizza.
Jika dimakan biasa, focaccia biasa ditambah garam atau minyak zaitun sehingga tidak boleh dimakan sering-sering karena berminyak dan kalorinya yang tinggi.
6. Injera (Ethiopia)
Injera merupakan roti pipih yang memiliki tekstur unik mirip spons.
Secara tradisional, injera terbuat dari teff, semacam gandum berbulir kecil yang tumbuh di dataran tinggi Ethiopia.
Biasanya injera digunakan untuk menyendok daging dan sayuran rebus yang ditaruh di atasnya.
7. Lavash (Armenia)
Lavash adalah roti tipis asal Armenia, serta sangat populer di Kaukasus, Iran dan Turki.
Dibuat dengan bahan utama tepung, air, dan garam.
Lavash secara tradisional dimasak dalam oven tandoori, dan rendah lemak.
Biji wijen panggang dan/atau biji bunga popi terkadang ditaburkan sebelum dipanggang.
Lavash bertekstur lunak saat keluar dari oven, dan saat kering menjadi renyah.