TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menunjuk Banyuwangi sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi Kota Wisata Bersih tingkat ASEAN (ASEAN Clean Tourist City Award) 2017.
Dalam ajang tersebut, sejumlah obyek wisata Banyuwangi akan bersaing dengan ratusan obyek wisata lain di Asia Tenggara untuk meraih supremasi tertinggi bidang pariwisata tingkat ASEAN tersebut.
Banyuwangi mewakili lndonesia bersama enam kabupaten/kota lainnya yang dipilih Kemenpar.
Selain Banyuwangi, ada obyek wisata lain yang berasal dari Kota Surakarta, Surabaya, Bandung, Singaraja, Batu dan Semarang.
“Ini merupakan kebanggaan bisa mewakili Indonesia dalam kompetisi di kancah Internasional."
"Sekaligus pelecut semangat untuk terus meningkatkan daya saing."
"Di sini, saingan kami sudah bukan daerah lokal saja, tapi negara-negara se-Asia Tenggara," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M Yanuarto Bramuda, Selasa (5/9/2017).
Menurut Bramuda, Banyuwangi terpilih sebagai nominator kota wisata bersih se ASEAN karena sektor pariwisata
mulai bergeliat.
Dengan mengusung konsep ekoturisme, Banyuwangi berhasil mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal.
Sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.
Selain itu, Banyuwangi juga lima kali berturut-turut berhasil meraih Adipura.
Untuk mewujudkan itu, saat ini Banyuwangi memiliki 620 tenaga harian lepas (THL) yang rutin memelihara kebersihan Kota Banyuwangi.
Mereka terdiri atas pesapon, petugas drainase, petugas bank sampah, dan taman.
Selain itu, pemkab juga telah membangun 23 taman publik yang tersebar di seluruh wilayah.
Selain itu, CCTV juga dipasang di sejumlah titik aliran sungai untuk memantau warga yang membuang sampah di sungai.
Pintu-pintu air sungai juga dipercantik agar warga yang akan membuang sampah ke sungai menjadi malu.
Bramuda menambahkan indikator penilaian kota wisata bersih ini didasarkan pada beberapa aspek.
Yaitu pengelolaan lingkungan, kebersihan, penanganan limbah, serta pembangunan kesadaran mengenai perlindungan lingkungan dan kebersihan.
Selain itu, juga tersedianya ruang hijau; keselamatan, kesehatan, dan keamanan perkotaan; serta infrastruktur dan fasilitas pariwisata.
“Dari indikator-indikator tersebut, Banyuwangi sudah melaksanakannya. Jadi tinggal melakukan monitoring dan persiapan-persiapan menjelang penilaian,” kata Bramuda.
Menurut Bramuda, obyek wisata yang terpilih mewakili Banyuwangi adalah wisata bahari Bangsring Under Water (Bunder) dan Grand New Watudodol (GWD).
Sementara proses penilaiannya sendiri dilakukan pertengahan September.
Karena itu, saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk membersihkan dan memperbaiki dua obyek wisata tersebut.
Satu sasaran pembersihan adalah PKL liar di sekitar GWD yang kerap menjadi penyebab kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, Pemkab juga terus memoles wisata GWD dan Bunder untuk dijadikan satu destinasi wisata andalan Banyuwangi.
Berita ini sudah dimuat di Surya dengan judul Banyuwangi Masuk Nominasi Kota Wisata Bersih se-ASEAN