Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kafe identik dengan desain interior yang unik, ada yang bertema ninja, penjara, rumah sakit, hingga peri.
Tapi apa jadinya jika desain interior dalam kafe yang traveler kunjungi berisi organ tubuh manusia?
Masihkah traveler mencoba makanan di sana?
Dilansir TribunTravel.com dari laman japankyo.com, sebuah kafe hybrid tersembunyi di lantai tiga bangunan di daerah utara Tenjin Fukuoka, Jepang.
Kafe itu bernama Sanatorium.
Meski tak dikenal luas oleh masyarakat, namun kafe ini cukup digemari mereka yang suka sesuatu yang unik atau aneh.
Sanatorium merupakan cabang dari museum seni unik yang terletak jauh di Pegunungan Fukuoka.
Disebut Fushigi Hakubutsukan, museum unik ini memamerkan beragam karya seni tak biasa dari seorang pematung bernama Takamasa Sumi.
Dalam galeri seni itu, traveler dapat menyaksikan potongan aneh dari karya seni miliknya dan barang-barang yang berhasil ia kumpulkan.
Sayangnya, karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, membuat museum ini sulit dikunjungi.
Terlebih pada 2017, kebijakan baru membuat museum ini hanya buka pada hari minggu terakhir tiap bulan.
Aturan ini membuatnya hampir mustahil dikunjungi banyak wisatawan.
Untuk membuat galerinya tetap bisa dikunjungi, akhirnya Sumi membuat sebuah kafe di pusat kota Fukuoka.
Tak cuma memamerkan berbagai karya seni, kafe ini juga menawarkan berbagai kuliner yang siap menggoyang lidah.
Kafe ini terbilang cukup unik.
Jika traveler kebetulan datang ketika tidak ada pelanggan lain, maka akan disambut oleh Fushigiko-chan tepat di pintu.
Fushigiko-chan secara harfiah diterjemahkan menjadi “gadis misterius" dan mereka disana bekerja sebagai pelayan.
Fushigiko-chanakan menyambut traveler dengan menggunakan pakaian ala seorang perawat di sebuah rumah sakit Jepang.
Ia dengan sopan akan meminta traveler untuk mengganti sepatu yang digunakan dengan sandal khas Jepang.
Perlu diingat bahwa tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dari Fushigiko-chan.
Saat masuk ke dalam kafe, traveler langsung dimanjakan dengan ratusan karya seni aneh yang tergantung di dinding.
Meski Sanatorium cukup kecil, namun berbagai karya dan barang aneh ini dapat tertata dengan baik.
Fushigiko-chan mengatakan jika item yang ada di dalam kafe ini secara rutin diganti, rata-rata 10 kali dalam setahun.
Jenis karya seni yang dipamerkan beragam, seperti tema medis kali ini.
Traveler dapat melihat berbagai jenis model anatomi yang berserakan di seluruh kafe, mulai dari organ tubuh, urin, feses, dan sebagainya.
Tak cuma desain interiornya yang unik, makanannya juga.
Beberapa menu yang bisa traveler coba di antaranya ada Sanatorium pudding, Dr Pepper float , giant cream soda, dan masih banyak lagi.
Harga makanan dan minuman di kafe ini mulai 600 yen atau setara Rp 68 ribu.