Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Paga, di Ghana adalah sebuah desa kecil yang warganya benar-benar menantang hukum alam.
Di sini, buaya dan orang-orang hidup berdampingan, tanpa menyebabkan kerusakan satu sama lain.
Menurut legenda setempat, ada seekor buaya tua yang hidup di kolam dan menyelamatkan nyawa manusia pertama yang menetap di Paga.

Buaya itu menuntunnya ke kolam untuk memuaskan dahaga dari sebuah perjalanan panjang.
Penduduk setempat pun mandi di sungai yang dihuni buaya itu dengan santai.
Dirangkum dari laman Tripfreakz.com, mereka tampaknya tidak keberatan hidup berdampingan dengan 100 buaya di sekitar mereka.

Buaya tertua di sungai itu berusia lebih dari 80 tahun.
Sejauh ini, tak satu pun dari penduduk desa mengalami masalah dengan reptil buas itu.
Menurut warga Paga, setiap penduduk desa secara emosional terhubung dengan salah satu buaya yang hidup di sana.
Buaya itu memegang jiwa keluarga mereka yang telah meninggal, dan kematian warga setempat sering bertepatan dengan kematian salah satu reptil itu.

Ini memang kejadian yang aneh, di mana buaya bisa menjalin hubungan yang kuat dengan manusia tanpa membahayakan mereka.
Orang mencuci pakaian tepat di samping sekelompok reptil dan anak-anak bermain di tepi sungai berdampingan dengan buaya adalah pemandangan biasa.

Hubungan luar biasa antara manusia dan reptil ini telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Hingga saat ini, desa Paga menjadi satu atraksi wisata yang populer.
Desa ini merupakan satu-satunya tempat di dunia di mana kalian bisa berfoto sambil duduk di atas buaya besar dengan senyum lebar tanpa rasa khawatir.
Perairan yang dihuni oleh reptil besar ini memiliki banyak ikan dan katak yang membuat buaya tetap kenyang sepanjang waktu.

Itulah sebabnya, buaya-buaya ini tidak melihat manusia sebagai santapan mereka.
Nah, sebelum dapat menyaksikan buaya menghibur wisatawan, penduduk setempat akan menawarkan beberapa ayam untuk dijadikan umpan kepada buaya.
