lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Sabtu (26/8/2017) hari ini merupakan tepat terjadinya letusan dahsyat Gunung Krakatau 134 tahun lalu.
Saking dahysatnya, bisa dibilang letusan Gunung Krakatau pada 1883 tersebut mampu mengubah wajah dunia.
Mulai dari bunyi letusan yang mahadahsyat, tsunami raksasa, hingga lebih dari separuh belahan langit di Bumi mengalami perubahan warna.
Tak heran jika peristiwa ini menjadi satu dari begitu banyaknya catatan 'tebal' sepanjang sejarah manusia.
Bagi kamu yang masih penasaran seperti apakah letusan Gunung Krakatau waktu itu, deretan fakta ini wajib kamu tahu.
1. Sebelum meletus, Krakatau merupakan pulau yang terletak di Selat Sunda, dan memiliki tiga puncak gunung, seperti Perboewatan, Danan, dan Rakata.
Hanya Rakata-lah puncak gunung yang masih bisa bertahan dari erupsi tersebut.
2. Sebelum meletus pada 26-27 Agustus 18833, Gunung Krakatau 'tidur' selama 200 tahun.
Gunung Krakatau sudah mulai menunjukkan gejala-gejala akan 'bangun' sekitar bulan Mei 1883 atau tiga bulan sebelum meletus.
3. Letusan Gunung Krakatau terdengar hingga Australia dan Sri Lanka, dengan jarak 2800 mil atau sekitar 4500 kilometer jauhnya.
4. Ada empat letusan masif yang terjadi pada 27 Agustus 1883 selama 4,5 jam.
Letusan terakhirnya memiliki kekuatan 10 ribu kali lebih kuat dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.
5. Gunung Krakatau menyebabkan tsunami besar, dengan ombak setinggi 120 kaki atau sekitar 36 meter.
Saking dahsyatnya, tsunami tersebut menghancurkan gugusan karang seberat 600 ton dan menyapu sekitar 165 desa di pesisir pantai Jawa dan Sumatera.
6. Letusan Gunung Krakatau menghempaskan 11 mil kubik abu ke atmosfer bumi.
7. Setelah erupsi, sebagian besar dari Pulau Krakatau menghilang dan kini hanya menyisakan sepertiga bagian pulau saja.
8. Peristiwa ini mengubah warna sunset di seluruh dunia, hingga tiga tahun setelah erupsi terjadi.
Hal ini pun menjadi inspirasi bagi lukisan The Scream yang diciptakan oleh Edvard Munch pada 1893.
9. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim selama beberapa tahun setelahnya.
Bahkan suhu bumi menurun sebesar 1,2 derajat celsius dan pada akhirnya kembali normal pada 1888.
10. Kaldera yang muncul pada letusan ini menghasilkan pulau baru yang disebut Anak Krakatau yang terus bertambah tinggi, rata-rata 5 inci setiap minggunya.
Para ilmuwan mempelajari pulau ini melihat bagaimana ekosistemnya sedang menyembuhkan diri sendiri.
11. Letusan Gunung Krakatau menyebabkan sekitar 36.417 orang tewas dan 90 persen dari korban tersebut tewas akibat tsunami.
