Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Pada 7 Juli 2007, dipilihlah "Tujuh Keajaiban Dunia" oleh Yayasan New 7 Wonders yang bertempat di Lisbon, Portugal.
Bersama Tembok Besar Tiongkok (Tiongkok), Patung Kristus Penebus (Brasil), Machu Picchu (Peru), Chichen Itza (Meksiko), Colosseum (Italia), Taj Mahal (India), dan Piramida Giza (Mesir), Kota Petra masuk dalam daftar "Tujuh Keajaiban Dunia" tersebut.
Bertempat di wilayah Amman, Yordania, Kota Petra merupakan kota yang didirikan oleh Raja Aretas IV dari Kerajaan Nabatean pada 9-40 SM.
Kota Petra pernah hilang selama ribuan tahun, tak heran jika kota ini dijuluki The Lost City.

Pada masanya, kota ini sempat berjaya sebagai pusat perdagangan.
Berlokasi di daerah dengan lembah bercadas, Suku Nabatean saat itu membuat sistem pengairan yang luar biasa rumit.
Dengan adanya sistem pengairan tersebut, air pun dapat tersalurkan ke seluruh penjuru kota.
Namun semuanya berubah ketika Roma menyerang Kerajaan Nabatean dan menduduki Kota Petra pada 106 M.
Sejak saat itu, keruntuhan Kota Petra pun dimulai.
Ditambah lagi dengan adanya gempa yang mengguncang wilayah tersebut, sehingga menyebabkan Kota Petra semakin hancur.

Setelah terjadi kehancuran, Kota Petra dibiarkan terbengkalai selama beberapa abad di bawah sisa-sisa kota yang porak poranda.
Pada 1812, untuk pertama kalinya seorang wisatawan asal Swiss bernama Johann Ludwig Burckhardt menemukan Kota Petra di bawah reruntuhan.
Dengan menyamar menggunakan pakaian Beduin, Johann berbaur dengan masyarakat lokal hingga akhirnya menemukan reruntuhan tersebut.
Saat ini, Kota Petra dapat dikunjungi dengan menumpang pada kendaraan umum dari Kota Amman, Yordania.
Waktu tempuhnya sekitar dua hingga tiga jam perjalanan.

Untuk memasuki kawasan Kota Petra, pengunjung harus membayar tiket seharga 50 dinar Yordania atau sekitar Rp 941 ribu.
Tarif tersebut sudah termasuk sekor kuda yang akan mengangkut pengunjung hingga gerbang utama Kota Petra.
Dalam kota bekas reruntuhan tersebut pengunjung dapat menemukan berbagai bangunan, di antaranya kuil, biara, makam, dan bangunan unik lainnya.
Uniknya, bangunan-bangunan tersebut terbentuk dari batu yang kokoh.
Menelusuri Kota Petra seperti sedang berpetualang di tengah-tengah kota yang hilang.
Karena selama berada di Kota Petra, yang terlihat hanyalah tebing batu tinggi yang berdiri kokoh di sebelah kanan dan kiri.