TRIBUNTRAVEL.COM - Berlibur ke Kota Bandung, tak lengkap jika belum menjajal aneka ragam kulinernya, mulai dari restoran hingga kaki lima.
Di sana, hampir semua ada makanan khas yang bisa jadi andalan untuk menarik wisatawan.
Nah, satu di antaranya yang top markotop adalah Nasi Kalong.
Eeitss, jangan menyangka dulu, ini bukan nasi yang didampingi menu daging kalong tapi namanya saja.
Nama kalong itu didasarkan pada sajian nasi berwarna kehitaman dan hanya dibuka saat malam hari.
Kedai Nasi kalong berlokasi di Jalan R.E. Martadinata No. 57, Kota Bandung, atau lebih populer dengan nama Jalan Riau, persis di samping Gereja HKBP.
Kedai yang buka sejak 2007 ini, mengusung konsep outdoor.
Di dekat meja perasmanannya, ada foto-foto artis dan penjabat yang permah menyambangi Kedai Nasi Kalong.
Di antaranya, Host Kuliner Bondan Winarno dan Wali Kota Bandung Ridwan kamil.
Selain itu terdapat belasan meja, beberapa di antaranya lengkap dengan payung raksasa di atasnya yang sanggup menampung 100 pengunjung sekaligus.
Semula Nasi Kalong cuma berkapasitas 20 tempat duduk tapi dari waktu ke waktu jumlah pengunjung bertambah dan membludak.
Terutama, setelah Bondan Winarno, Host Wisata Kuliner, yang meliput kedai ini pada akhir 2007.
Dalam acara tersebut, Bondan Winarno memberi predikat top markotop untuk makanannya.
Tak aneh, nama kedai ini pun menjadi Nasi Kalong Top Marko Top.
Selain itu, dalam penyajiannya Nasi Kalong menggunakan sistem prasmanan sehingga pengunjung yang datang bisa ambil sepuasnya.
Pada umumnya Nasi yang disajikan dalam menu ini berwarna kehitaman.
Warna kehitaman tersebut, berasal dari beras merah yang dimasak dengan bumbu kluwek.
Tambahan bumbu inilah yang membuat warna menjadi kehitaman.
Kemudian, nasi hitam ini juga ditambah dengan bumbu lain, seperti cabai, bawang merah, daun salam, kelapa parut, dan lainnya.
Alhasil, nasi kalong punya wangi yang khas dan tekstur yang pulen.
Soal rasa, pasti membuat ketagihan, nasinya pulen nan gurih.
Ibarat kata, tanpa sayur pun, nasi ini ketika dimakan sudah lezat.
Selain nasi hitam, juga bisa memilih nasi putih.
Tapi, sangat disayangkan jika datang ke kedai ini tidak menjajal nasi kalong.
Kedai ini juga tersedia berbagai sayur dan lauk pauk yang tidak kalah lezatnya, serta menjadi andalannya.
Di antaranya Ayam Goreng Madu dan Tumis Buncis Bakar yang legit.
Ayam goreng madu di sini, menjadi favorit pelanggan, karena dagingnya yang terasa empuk.
Martin selaku pemiliknya, menuturkan, lebih memilih menggunakan beras merah untuk nasi kalongnya.
"Makan malam kan, tidak boleh mengandung banyak lemak, jadi kami pakai beras merah. Selain sehat, kenyangnya pun tahan lama," ujar Martin kepada Tribun Jabar, Kamis (17/8/2017).
Agar pelanggannya tidak merasa bosan, Martin mengaku, menghidangkan menu yang berbeda setiap pekan.
Contohnya, tiga pekan lalu, menunya antara lain rolade, telur orak-arik, ebi goreng kremes, ayam panggang madu, dendeng ayam gepuk abon, dan tahu," jelas Martin.
Martin menambahkan, setiap akhir pekan, pengunjung harus rela mengantre satu jam untuk bisa menicicipi sajian kedai miliknya.
Sebab, ada sekitar 1.000 pengunjung yang menyerbu tempat ini di Sabtu dan Minggu.
Hari biasa pun tak kalah ramai, meski tidak pakai acara antre.
"Mereka malas antre kalau datang pas weekend, jadi lebih memilih datang pada hari biasa saja," kata Martin.
Harga satu porsi nasi kalong, buncis bakar, dan ayam goreng madu, terbilang cukup terjangkau, yaitu Rp 50.000 per porsinya.
Kalau ingin menambah dengan menu lain, harganya antara Rp 50.000 - Rp 100.000 per porsi.
Jam operasionalnya, Kedai Nasi Kalong dibuka setiap hari pada pukul 19.00 WIB - 01.00 WIB.
Berita ini telah dimuat di Tribun Jabar dengan judul Nikmatnya Bumbu Kluwek dalam Sajian ''Top Markotop'' Nasi Kalong.