Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Tiap rumah memiliki aturannya sendiri.
Misalnya saat berada di rumah harus melepas sepatu dan bertelanjang kaki.
Atau ada yang terbiasa menggunakan sandal, sepatu dan lainnya saat berada di dalam rumah.
Di Skandinavia, China, Jepang, Hawaii, Thailand, Turki, India dan sebagian besar Timur Tengah melarang menggunaan sepatu di dalam rumah.
Selain tidak sopan, alasan lainnya ini yang perlu diperhatikan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman mnn.com, sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan Dr Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi dari University of Arizona.
Dia mencoba mengenakan sepasang sepatu baru selama dua minggu di dalam rumah.
Hasilnya, dia menemukan 420 ribu unit bakteri yang ada di telapak sepatu dan 3 ribu lainnya di dalam sepatu.
Dia mengulangi percobaan itu pada 10 peserta dan menemukan hasil yang sama.
Mengerikannya bakteri yang ditemukan cukup berbahaya.
Sebut saja E. coli , yang diketahui menyebabkan infeksi saluran usus dan kencing; meningitis dan penyakit diare; Klebsiella pneumonia, sumber umum untuk infeksi luka dan aliran darah serta pneumonia; dan Serratia ficaria, penyebab infeksi pada saluran pernapasan dan luka.
"96 persen dari coliform dan bakteri E. coli ditemukan di luar sepatu. Biasanya berasal dari kotoran manusa dan hewan saat berada di luar ruangan yang tak sengaja terbawa," kata Gerba .
Gerba bekerja dengan spesialis penelitian Jonathan Sexton, yang ingin mengetahui seberapa efektif bakteri mengontaminasi lantai.
Seorang relawan mengenakan sepatu dan berjalan di atas ubin lantai yang tidak terkontaminasi.
Hasilnya lebih dari 90 persen bakteri langsung berpindah ke ubin bersih.
Tak cuma bakteri, sepatu juga menjadi tempat bagi jamur berbahaya mengkontaminasi manusia.
Jika sampai jamur ini terkena kulit manusa dapat menyebabkan infeksi pada kulit, rambut, dan kuku.
So guys, ada baiknya untuk meletakkan sepatu atau sandal di luar rumah.