lihat foto
Laporan Waratwan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Menjadi seorang pramugari tak segampang yang kita pikirkan.
Mereka memiliki peran penting mengatur kenyamanan dalam penerbangan.
Dan tak jarang, penumpang yang mabuk membuat pekerjaan pramugari jadi makin berat.
Belum lagi mereka yang suka berbuat seksual dan kekerasan yang keji.
Dilansir TribunTravel.com dari news.com.au, seorang pramugari akhirnya membeberkan bagaimana pengalamannya saat menghadapi penumpang mabuk.
Mereka tak jarang dipukul tepat di bagian wajah, bahkan dia pernah ditawari untuk melayani pria-pria mabuk saat itu.
Pramugari ini mengklain jika seorang pria yang terlalu mabuk memberinya tawaran seks saat dia berjalan melewati kabin.
Namun bukan hanya penumpang yang sendirian yang berlaku seperti itu.
Bahkan pasangan setengah baya yang duduk di kelas bisnis pun pernah bertindak serupa setelah menegug sampanye terlalu banyak.
"Saya menolaknya dengan sopan," kata Kate, pramugarai tersebut.
Kate mengklain jika dia telah menyaksiakkan orang asing mabuk bersama kemudian mulai bermain-main di dalam toilet.
"Ada dua orang pada penerbangan malam yang tidak mengenal satu sama lain, dan berikutnya kami tau mereka melakukan hubungan seks di kabin."
Saat itu para penumpang sedang tidur dan mereka tengah mabuk berat.
Kate menambahkan, "Saya memejamkan mata seolah-olah mencoba menghentikannya, namun semua justru kacau dan malah menganggu penumpang lain."
Parahnya, ketia penumpang mabuk dan melakukan hubungan itu dalah toilet mereka terkadang berakhir berantakan di sana.
Alhasil pramugari harus mengembalikkanya di tempatnya.
Tak jarang pramugari membalas kelakuan nakal penumpang dengan mengumumkannya dalam kabin.
Namun semua pengalaman tersebut Kate bercerita ada hal yang indah.
"Saya mencuri sepati penumpang yang sagat keji dan menyembunyikannya di dalam selimut."
Saat turun dari pesawat pria tersebuh berjalan hanya dengan satu sepatu saja.
Namun hal ini hanya akan dilakukan ketika menghadapi penumpang yang keji.
Jadi traveler tak perlu cemas.
Pada dasarnya pramugari mendapatkan pelatihan bagaimana menghadapi penumpang yang agresif.
Untung saja selama ini Kate tak pernah mendapatkan penumpang yang kasar secara fisik.
Namun teman-temannya pernah ditinju saat melakukan penerbangan ke Jamaika.
Kate menengaskan, penumpang yang mabuk sebelum terbang adalah masalah paling mengerikan.
Dalam pesawat sudah pasti dia akan bertindak lebih agresif.
Untuk itu membatasi minum dalam penerbangan bukanlah solusi.
Ketika melarang di penerbangan pun orang bisa membeli alkohol di bandara dan minum di sana.
Kate bersama dengan direktur pemasaran maskapai berbiaya murah Ryanair menyerukan bandara untuk membatasi jumlah alkohol yang tersedia untuk penumpang sebelum mereka melepas.
Karena hal ini akan membuat penerbangan bisa kacau.
