Breaking News:

Berada di Kaki Gunung Alpen, Inikah Gedung 'Paling Kesepian' di Dunia? Kondisinya Bikin Tercengang

Gedung teater ini terletak di bawah bayang-bayang gunung dan berada di ketinggian lebih dari 2.500 kaki atau sekitar 762 meter di atas permukaan laut.

Courtesy of Origen Theater
Gedung teater yang biasa digunakan untuk Festival Origen di Pegunungan Alpen, Swiss. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah terbayangkan seperti apakah bangunan paling kesepian di dunia?

Tentunya bangunan yang berada di tempat terpencil atau jauh dari hiruk pikuk keramaian orang maupun kota.

Satu di antaranya bisa traveler temukan di Pegunungan Alpen, Swiss.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, bangunan kesepian ini adalah sebuah gedung teater yang biasa digunakan untuk Festival Origen.

Gedung teater ini terletak di bawah bayang-bayang gunung dan berada di ketinggian lebih dari 2.500 kaki atau sekitar 762 meter di atas permukaan laut.

Tak ada bangunan lain di sekitarnya, bahkan gedung teater ini terlihat cukup mencolok.

Berdiri sendirian dengan warna merah yang menonjol di sekitar pemandangan pegunungan.

(travelandleisure.com)

Bangunan berwarna merah ini memiliki berat sekitar 410 ton.

Ini dirancang untuk menahan angin kencang dan bahkan longsoran di pegunungan.

2 dari 3 halaman

Dengan latar belakang pemandangan alam pegunungan Alpen, gedung teater dibangun untuk Festival Origen tahun ini.

Rencananya akan tetap digunakan untuk festival tersebut hingga 2020.

Direktur Festival Origen, Giovanni Netzer, mengungkapkan, kepada Travel and Leisure, ide dari gedung teater ini adalah menggabungkan atmosfer alam pegunungan dengan pertunjukan yang digelar di panggung.

Julierpass, tempat gedung teater ini, dulunya adalah situs tempat suci Romawi kuno yang kemudian berubah menjadi kapel Kristen.

(Courtesy of Origen Theater)
(Courtesy of Origen Theater)

Dijuluki "Menara Merah", gedung teater ini bisa menampung 250 orang, dengan penonton kebanyakan berada di bagian jendela ruang pertunjukan.

Menteri Kebudayaan secara resmi membuka gedung ini pada tanggal 31 Juli, dengan semua pertunjukan dijadwalkan berlangsung pada senja hari.

Hal ini memungkinkan untuk berlangsungnya "dialog langsung antara pertunjukan dan bentang alam sekitar," menurut sebuah pernyataan tentang proyek tersebut.

Terlebih lagi, masih menurut pernyataan yang sama, matahari terbenam diharapkan bisa menggantikan cahaya lampu panggung yang terlalu silau.

Penari balet Sergei Polunin membantu inaugurasi gedung teater pada musim panas ini dengan performance solo-nya.

Pertunjukan ini dijadwalkan tetap berlanjut di dalam Menara Merah sepanjang tahun.

3 dari 3 halaman

Meskipun teater ini masih membutuhkan tambahan 1 juta franc Swiss (sekitar 1,03 juta dolar AS atau sekitar Rp 13,7 miliar) untuk mempersiapkannya pada musim dingin nanti.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AlpenSwissFestival Origen Credit Suisse Yann Sommer Manuel Akanji Bendungan Engehalde Granit Xhaka
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved