Breaking News:

Mengintip Gajah Mandi di Way Kambas, Kisahnya Bikin Senyum Seharian, Ternyata Begini Kelakuannya

Suara sekawanan gajah yang berada di kawasan ERU, Kawasan Taman Nasional Way Kambas seolah-olah memanggil para pawangnya untuk menikmati pagi bersama.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pada suatu pagi, gerimis tipis membasahi tanah Lampung.

Suara sekawanan gajah yang berada di kawasan Elephant Response Unit (ERU), Kawasan Taman Nasional Way Kambas seolah-olah memanggil para pawangnya untuk menikmati pagi bersama.

Itulah suasana yang tergambar saat Kompas.com menyambangi satu kamp ERU yang terletak di daerah Tegal Yoso, Lampung Timur, Sabtu (29/7/2017) lalu.

Pagi itu, seperti hari-hari biasanya, gajah-gajah terlatih yang ditampung di kamp Tegal Yoso akan dimandikan.

Para pawang menuntun gajah "binaannya" masing-masing dan diarahkan ke sungai terdekat.

Seekor gajah kecil bernama Qory lincah mengikuti induknya, Dona.

Mereka menuju sungai dangkal di sekitar kawasan konservasi gajah tersebut.

Qory dan Dona tak sendiri, ada gajah kecil lain bernama Elena yang turut serta.

Berbeda dengan Qory, Elena tak memiliki induk lagi.

Dia ditemukan dalam kondisi kaki terluka parah akibat jerat yang dipasang warga.

2 dari 4 halaman

Sesampainya di sungai, pawang meminta Dona untuk masuk ke dalam sungai.

"Ayo posisi tidur Don, ayo tidur," ujar si pawang.


Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017).
Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Dona pun segera melipat keempat kakinya dan segera merebahkan badannya.
Berbeda dengan Dona, gajah-gajah kecil yang mengikutinya tak mau diam.

Qory lari ke sana ke mari dan menggoda induknya, Elena bahkan tak mau memasuki sungai dan bermain-main di tepian sungai.

"Qory diam, Elena ayo sini mandi, nakal ya," teriak pawang seperti memperlakukan seorang anak kecil.

Di kamp ini, lokasi memandikan gajah betina yang memiliki anak dipisahkan dengan betina tanpa anak.

Betina tanpa anak dimandikan di lokasi yang sama dengan gajah jantan di sungai yang lebih dalam.

Di sungai yang lebih dalam tersebut, para pawang terlihat memandikan gajah-gajah berukuran besar.

Meski di lokasi yang berbeda, cara memandikan gajah di sungai ini tak jauh berbeda.

Para pawang meminta para gajah untuk merebahkan badan di sungai.

3 dari 4 halaman

Para gajah mengikuti instruksi yang diberikan para pawang dan berjajar rapi di sepanjang aliran sungai.

Gajah-gajah tersebut sesekali memejamkan mata seolah menikmati saat pawang menggosok kulit tebalnya.

"Ayo berbalik Karnangin, ayo cepat," perintah seorang pawang pada satu gajah binaannya.

Karnangin pun segera menuruti perintah sang pawang.

Setelah tubuh besar gajah-gajah bersih, pawang tak langsung membawanya kembali ke kamp.

Ada beberapa pola latihan yang harus diterima gajah-gajah setiap paginya.

"Angkat kaki Karnangun, tinggi, bagus. Sekarang angkat belalai, tinggi," perintah para pawang pada kawan Karnangin, Karnangun.

Setelah proses mandi dan latihan selesai, gajah-gajah jinak ini pun dituntun menuju kandang yang sudah dalam kondisi bersih untuk menikmati santap pagi.

"Gajah-gajah ini kayak manusia, kalau sudah mandi, sudah makan ya maunya diajak jalan-jalan."

"Makanya setelah makan selesai kami "angon" (ajak berjalan-jalan di sekitar kawasan konservasi)," ujar Mbah Rebo, seorang pawang.

4 dari 4 halaman

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Mengintip Gajah-gajah Mandi di Way Kambas

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
LampungLampung TimurTegal YosoElephant Response UnitTaman Nasional Way Kambas Tempoyak Pelabuhan Bakauheni Dhawank Delvi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved