Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa pun pasti lebih memilih menjauh daripada harus berdekatan dengan nuklir.
Selain berbahaya, kemungkinan terkena dampaknya juga dapat terjadi.
Lalu apa jadinya jika limbah nuklir yang dikenal berbahaya itu dijadikan sebagai atraksi wisata?
Dilansir TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, di Saint Charles County, Missouri, dekat Weldon Spring, terdapat sebuah gundukan baru besar.

Sekilas mirip seperti pemakaman kuno.
Meski terlihat biasa, namun bagian dalamnya terdapat berton-ton limbah berbahaya hasil sebuah pabrik kimia yang pernah berdiri.

Tahun ini, Weldon Spring mampu menarik ribuan orang wisatawan untuk berkunjung,
Mereka mendaki puncak kubah setinggi 75 kaki untuk membaca plakat yang menceritakan kisah sejarah menyedihkan dari masyarakat yang menghilang pada 1940.
Mereka dipaksa pergi dari kota halamannya dan menjadikanya sebagai pabrik bahan peledak terbesar di dunia.

Antara 1940 sampai 1941, Angkatan Darat AS membeli lebih dari 17.000 hektar tanah di Saint Charles County, di luar dari St Louis.
Ada tiga kota yang menduduki tanah itu yakni Hamburg, Howell, dan Toonerville.
Kehidupan masyarakatnya damai sampai kemudian mereka dipaksa untuk meninggalkan kotanya.

Ratusan rumah, bisnis, gereja, sekolah dan bangunan lainnya di daerah itu dihancurkan atau dibakar dalam waktu beberapa bulan.
Kemudian sebuah pabrik besar didirikan untuk memproduksi TNT dan DNT untuk memasok pasukan Sekutu di Perang Dunia II.
The Weldon Spring Ordnance Works, yang dioperasikan oleh Atlas Powder Company, mempekerjakan lebih dari 5.000 orang dan berisi lebih dari 1.000 bangunan.

Pada saat perang berhenti pada 15 Agustus 1945 dan Jepang menyerah pada sekutu, pabrik itu telah menghasilkan lebih dari 700 juta pon TNT.
Setelah perang, Angkatan Darat mulai menjual tanah.
Negara Bagian Missouri membeli sebanyak 7.000 hektar, sedangkan Universitas Missouri membeli lagi 8.000 hektar, yang kemudian dijual ke Departemen Konservasi.

Kini tanah itu menjadi bagian dari Memorial Area Konservasi Busch dan Area Konservasi Weldon Spring.
Sekitar 2.000 hektar tanah dipertahankan oleh Komisi Energi Atom Amerika Serikat.
Tujuannya untuk membangun pabrik pengolahan biji uranium pada 1955.
The Weldon Spring Uranium Feed Mill Plant, Mallinckrodt Chemical Works of St. Louis, dimana pabrik ini memproduksi biji uranium mentah menjadi yellow cake4.

Pabrik pengolahan dioperasikan sampai 1966.
Selama Perang Vietnam, Angkatan Darat berencana menggunakan bagian dari fasilitas pengolahan uranium lama untuk menghasilkan Agen Oranye, herbisida yang digunakan untuk menggunduli hutan selama perang.
Tentara kemudian menghentikan rencana tanpa pernah memproduksi cairan kimia itu di Weldon Spring.
Kawasan itu akhirnya ditinggalkan selama lebih dari 20 tahun, tapi masih terdapat peralatan yang terkontaminasi dan bahan kimia berbahaya.
Laguna limbah dipenuhi dengan ribuan galon air yang terkontaminasi dengan limbah radioaktif dan logam industri berat.

Dimulai pada 1980-an, Departemen Energi AS mulai melakukan dekontaminasi daerah itu dengan membangun sel pembuangan limbah raksasa untuk memakamkan bahan limbah.
Nama resmi dari situs ini adalah Weldon Spring Site Remedial Action Project(WSSRAP).
Dekontaminasi ini selesai pada 2001 silam.
Semua informasi mengenai nuklir dan pembuangan limbah dapat terlihat jelas melalui platform.
Platform ini memberikan informasi tentang daerah setempat, sejarah, dan pembangunan sel pembuangan limbah.
Pengunjung juga dapat mengunjungi sebuah bangunan di dasar sel yang pernah digunakan untuk memeriksa pekerja agar tak terkena radioaktif.
Menarik bukan?