Breaking News:

Backpacker Jepang

Backpacker Jepang - Penuh Perjuangan! Ribet Pilih E-Paspor atau Paspor Biasa, #JapanPart2

Berawal nekat beli tiket dengan spesial price padahal belum punya paspor, akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di Jepang. Tapi . . .

Penulis: Apriani Alva
Editor: Apriani Alva
Kolase TribunTravel.com/Foto Hesti Handayani
Mahasiswa Solo Traveling ke Jepang 

Laporan Travel Writer Hesti Handayani

TribunTravel.com - Banyak yang bertanya kok bisa sih liburan ke Jepang.

Padahal tugas kuliah numpuk plus kantong ala mahasiswa yang hanya cukup untuk hidup hingga akhir bulan.

Tapi kalau kamu memiliki mimpi, liburan ke luar negeri tak lagi mustahil, lho.

Yah, bermula nekat beli tiket dengan spesial price padahal belum memiliki paspor, akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di Jepang.

Bahagia sih, namun bila diingat lagi perjuangannya juga tak mudah.

Mulai dari Kartu Keluarga yang hilang entah kemana karena pindahan rumah membuat semua pengurusan berkas menjadi rumit.

Bunga Sakura di Jepang
Bunga Sakura di Jepang (Hesti Handayani)

Tak hanya itu, pertimbagan memilih e-pospor dan dan paspor biasa menjadi drama yang tak terlupakan.

Berdasarkan info yang aku dapatkan, pemilik e-paspor akan lebih dimudahkan untuk berkunjung ke Jepang dan tak perlu membayar visa.

Sebagai backpacker, siapa sih yang tak tertarik untuk mengehemat pengeluaran.

2 dari 4 halaman

Di samping itu, info yang aku dapatkan pengurusan e-paspor membutuhkan waktu lebih cepat dibandingkan paspor biasa.

Namun semua info tersebut tak sesuai dengan realita yang aku alami.

Beradasarkan sepengetahuanku, pengurusan e-paspor hanya dilayani di Kantor Imigrasi tingkat satu dan hanya ada di tiga kota, Jakarta, Surabaya dan Batam.

Sebagai mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta, aku memilih melangkahkan kaki menuju Kota Pahlawan untuk membuat e-paspor.

Setelah menahan lelah dan kantuk karena aku tiba di Kantor Imigrasi Tingkat Satu Surabaya pukul 5.00 WIB, aku serasa menelan pil super pahit.

Datang subuh tak membuatku mendapatkan nomor antrian, alhasil aku harus kembali lagi keesokan harinya.

Dikunjungan keduaku ini, aku berhasil menyerahkan berkas dan mendaftarkan diri.

Saat petugas menanyaiku akan memilih e-paspor atau paspor biasa, dengan sangat yakin aku menyebut e-paspor.

Namun beberapa saat kemudian, aku bertanya mengenai proses pembuatan e-paspor.

Ternyata oh ternyata, saat itu sedang ada beberpa perbaikan teknis, alhasil e-paspor baru bisa diterima satu bulan kemudian.

3 dari 4 halaman

Padal jadwal keberangkatanku kurang dari satu bulan.

Tiket keberangkatanku tanggal 4 Februari 2017, sementara saat itu aku mengurus paspor tanggal 16 Januari.

Rasanya bayang-bayang gagal liburan sudah di depan mata.

Apalagi petugas imigrasi mengatakan kalau waktu keberangkatanku terlalu mepet jadi mustahil untuk menginjakkan kaki ke Jepang.

Bingung sampai-sampai setengah frustasi aku menghadapi kenyataan ini.

Beruntung ada teman memberi pencerahan untuk tidak panik dan berfikir jerinih.

Yah, Mbak Riska teman yang menemaniku selama ngurus e-paspor di Surabaya menyerankanku untuk kembali ke Yogyakarta dan mengurus paspor biasa di kota gudeg.

Tanpa ba-bi-bu, aku langsung kembali ke Yogyakarta dan mengurus paspor biasa.

Diluar dugaan, paspor-ku selesai dalam waktu empat hari.

Kini tinggal mengurus visa Jepang.

Gala Yuzawa Jepang
Gala Yuzawa Jepang (Hesti Handayani)
4 dari 4 halaman

Oh yah, for your info, bagiku memilih e-paspor ataupun paspor biasa tergantung kebutuhan.

Memiliki e-paspor memang memudahkan untuk liburan ke Jepang tak mengeluarkan uang untuk visa.

Namun biaya membuat visa plus paspor biasa itu setara dengan biaya pembuatan e-paspor.

Pelu diketahui megurus e-paspor dikenakan biaya sekitar Rp 600 Ribu.

Sementara paspor biasa biayanya sekitar Rp 300 ribu dan untuk mengurus visa sekitar 300 ribu.

Satu lagi, meski e-paspor membuat turis dengan tujuan Jepang tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk visa, namun kamu tetap harus mengurus visa, lho.

Penasaran dengan pengalaman pertamaku bacpacker ke Jepang plus bonus dua negara tetangga?

Kamu bisa membacanya dalam topik Backpacker Jepang.

See you soon in the next story!

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
JepangSurabayaYogyakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved