Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Konon, setiap budaya memiliki cara berbeda-beda untuk menghormati orang mati.
Selain sebagai tanda hormat, pemakaman juga memberi ketenangan pikiran bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan bahwa jasad sudah beristirahat dengan tenang di tempat yang aman dari gangguan.
Ada yang dikubur, diawetkan, atau dikremasi.
Berbeda dengan cara di atas, orang Bo di China Selatan punya ritual yang sangat unik.
Ritual ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun lamanya.
Mereka menempatkan jasad di tepian tebing tinggi yang sulit dijangkau.
Tidak ada yang tahu pasti mengapa orang Bo memilih cara yang tidak praktis ini untuk menghormati orang mati.
Namun, beberapa ahli telah mencoba menjelaskan kebiasaan misterius mereka ini.
Melansir dari laman Boredomtherpy.com, budaya Asia percaya roh-roh dewa menghuni setiap aspek alam, seperti batu, gunung, dan air terjun.
Satu teori menyebutkan bahwa menempatkan jasad di tempat tinggi adalah penghormatan terakhir ke arah langit dan tebing-tebing itu sebagai tangga menuju alam baka.
Teori lain menyatakan, tujuan peti mati digantung di atas tebing adalah untuk membantu melestarikan jenazah selama mungkin.
Hal ini juga untuk memastikan tubuh sulit dijangkau hewan dan orang yang ingin merusaknya.
Tapi, tugas membawa peti ke atas tebing adalah pekerjaan berisiko besar.
Pemakaman dengan cara ini kemungkinan besar dsisediakan untuk orang kaya.
Petinya saja terbuat dari kayu Nanmu yang berat dan kuat.
Belum lagi ditambah berat jasad di dalamnya.
Ada beberapa spekulasi tentang cara orang Bo menaikkan peti ke atas tebing.
Mulai dari memakai katrol untuk mencapai lokasi pemakaman hingga menggunakan tiang besar yang diikat erat dengan tali.
Namun, belum ada yang bisa membuktikan dugaan itu.
Selain digantung di tebing, beberapa juga disemubunyikan di celah-celah tebing untuk menghindari pencurian jenazah.