Breaking News:

Kelelawar Berkepala 2 Ditemukan di Hutan Brasil, Usai Diteliti Ternyata. . .

Seekor kelelawar berkepala dua ditemukan di Brasil. Ia ditemukan dalam keadaan mati di bawah pohon mangga pada 2001 silam.

Editor: Sri Juliati
MARCELO NOGUEIRA, LABORATÓRIO DE CIÊNCIAS AMBIENTAIS, UNIVERSIDADE ESTADUAL DO NORTE FLUMINENSE
Spesimen kelelawar yang menjadi bahan penelitian Marcelo Nogueira dan kolega. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kembar siam di dunia hewan adalah sesuatu yang langka.

Oleh karena itu, ketika Marcelo Nogueira dan kolega dari State University of Northern Rio de Janeiro menulis mengenai seekor kelelawar berkepala dua di Brasil, komunitas sains pun tidak mampu mengalihkan pandangannya.

Dalam artikelnya yang dipublikasikan melalui Anatomia Histologia Embryologia, Nogueira berkata, Federal Rural University of Rio de Janeiro mendapatkan spesimen tersebut dari seorang donatur yang menemukannya dalam keadaan mati di bawah pohon mangga pada 2001 silam.

Mengamati karakteristik fisiknya, para peneliti mengonklusikan, kelelawar tersebut berjenis Artibeus.

Lalu, dilihat dari plasenta yang masih menempel, kelelawar kembar tersebut juga diduga langsung mati setelah dilahirkan atau bahkan sudah mati sejak dalam kandungan.

"Kami percaya, ibu dari kelelawar kembar ini sedang bersarang di pohon tersebut ketika melahirkan,” ujar Nogueira kepada National Geographic 25 Juli 2017.

Pemindaian sinar x menunjukkan, kedua kelelawar jantan tersebut memiliki dua kepala dan leher, tetapi tulang belakangnya menyatu.

Mereka juga terlihat memiliki dua jantung yang berukuran sama.


Sinar X kelelawar siam
Sinar X kelelawar siam (MARCELO NOGUEIRA, LABORATÓRIO DE CIÊNCIAS AMBIENTAIS, UNIVERSIDADE ESTADUAL DO NORTE FLUMINENSE)

Menyusul penemuan porpoise berkepala dua pada waktu lalu, spesimen ini merupakan pasangan kelelawar kembar siam ketiga yang pernah ditemukan oleh para peneliti.

Namun, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh sulitnya pasangan kembar siam di dunia hewan untuk bertahan hidup.

2 dari 2 halaman

Di antara manusia, kembar siam masih langka dan hanya terjadi sekali dalam 200 ribu kelahiran.

Lalu, setelah dilahirkan, tingkat kematian di antara pasangan kembar siam mencapai 80 persen.

Proporsi ini jelas jauh lebih tinggi di dunia hewan yang tidak memiliki layanan medis dan sosial.

Akan tetapi lebih dari sekadar kelangkaannya, Nogueria menjelaskan, mempelajari kelelawar-kelelawar ini bisa mengajari kita mengenai perkembangan mereka.

“Harapan kami adalah agar kasus-kasus seperti ini bisa mendorong perkembangan penelitian mengenai embriologi kelelawar."

"Bidang penelitian yang sangat luas dan menarik ini akan bisa mengambil banyak manfaat dari materi yang sudah ada dalam koleksi ilmiah,” ujarnya.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Kelelawar Berkepala Dua Ditemukan di Hutan Brasil

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
BrasilMarcelo NogueiraRio de Janeiro America Mineiro
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved