Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Cara terbaik untuk menikmati liburan ke tempat impian adalah dengan melakukannya seorang diri.
Traveler bisa mengekplore negara itu dengan lebih baik tanpa perlu memikirkan orang lain.
Liburan seorang diri membuat perasaanmu lebih tenang dan damai.
Namun ada baiknya untuk menghilangkan 7 list negara ini dari daftar liburanmu.
Dilansir TribunTravel.com dari laman aol.com, beberapa negara ini dikenal cukup berbahaya terutama bagi traveler yang berlibur sendirian.
1. Iran
Dikenal sebagai rumah bagi satu populasi terbesar di Timur Tengah, dengan jumlah penduduk sebanyak 80.800.000 orang.
Sayang, beberapa konflik yang terjadi belakang ini membuat turis asing yang berlibur harus waspada.
Iran menempati urutan terakhir sebagai negara terbaik pada 2017 untuk petualangan, kewarganegaraan dan kualitas hidup.
2. Pakistan
Negara ini sebenarnya menawarkan berbagai objek wisata menarik.
Namun karena kerusuhan sosial, ketidakstabilan politik dan korupsi menbuatnya patut diwaspadi.
3. Arab Saudi
Negara ini tengah berjuang untuk menemukan keseimbangan antara keamanan, kontrol dan tekanan untuk meningkatkan demokrasi.
Ketidakseimbangan telah menyebabkan bentrok antara pemerintah dengan demonstran dan kelompok-kelompok ekstremis.
4. Kazakhstan
Meupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, tetapi tidak dengan aturannya.
Saat ini Kazakhstan sedang berjuang untuk menghidupkan kembali tradisi.
5. Oman
Merupakan negara merdeka tertua di Arab.
Oman saat ini sedang menghindari bentuk kekerasan yang dilakukan militan dari negeri tetangga.
Meski demikian kasus kekerasan sering terjadi di sana.
6. Angola
Republik Angola mengalami perang sipil selama beberapa dekade antara gerakan kemerdekaan yang saling bersaing, tapi akhirnya perdamaian dapat dilakukan pada 2002.
Meski demikian kondisi perekonomian di negeri ini belum sepenuhnya pulih.
7. Aljazair
Aljazair pernah mengobarkan perang selama delapan tahun untuk bebas dari Perancis sebelum menjadi negara yang merdeka pada 1962, dan kemudian menghadapi tahun perang saudara antara militer dan militan pada 1990-an.
Mayoritas negara ditutupi oleh gurun.