Breaking News:

Manakah yang Lebih Baik, Mendaki Gunung dengan Sepatu atau Sandal Gunung?

Pendakian gunung adalah kegiatan wisata yang berbahaya. Risiko yang dihadapi saat mendaki gunung tak tanggung-tanggung yaitu kematian.

Editor: Sinta Agustina
TRIBUN JABAR/DIAN NUGRAHA RAMDANI
Puncak Gunung Gede-Pangrango 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pendakian gunung adalah kegiatan wisata yang berbahaya. Risiko yang dihadapi saat mendaki gunung tak tanggung-tanggung yaitu kematian.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat setidaknya telah menolong pendaki sebanyak 25 kasus dengan berbagai sebab.

Pendaki-pendaki yang ditolong Basarnas umumnya karena tersesat, kelelahan, cidera saat mendaki, hipotermia, ancaman hewan buas, terjatuh, dan penyebab-penyebab lainnya.

Seorang pemandu gunung bersetifikat dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Setiyawan alias Wawan mengatakan alas kaki berfungsi untuk menahan otot kaki dari cidera, melindungi punggung kaki dari benturan, serta hawa dingin.

Namun, tentang alas kaki, ia menyebut masih banyak pendaki yang menyepelekan hal tersebut.

"Pendakian dewasa ini semakin ramai, namun banyak pendaki yang masih meyepelekan alas kaki. Sebagian besar masih nyaman menggunakan sandal gunung bahkan bertelanjang kaki. Padahal, sandal gunung sebetulnya hanya nama, sendal tetaplah sendal yang mempunyai fungsi bukan untuk menahan otot engkel kaki," kata Wawan saat dihubungi KompasTravel, Minggu (16/7/2017).

Menurutnya, alasan-alasan yang muncul dari pendaki yang menyepelekan alas kaki karena lebih nyaman tak menggunakan sepatu.

"Mereka lebih bebas menggunakan sandal, karena tidak terbiasa menggunakan sepatu, bahkan bertelanjang kaki lebih nyaman. Kedua berdalih karena tidak memiliki sepatu gunung yang harganya mahal," sambung laki-laki yang juga anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Unit Pandu Lingkungan Universitas Jenderal Soedirman (MPA UPL Unsoed), Jawa Tengah itu.

Senada dengan Wawan, Ade Wahyudi yang juga pemandu gunung bersertifikat APGI mengatakan kaki adalah faktor yang paling krusial dalam pendakian gunung.

Hal itu karena kaki adalah penopang utama saat mendaki gunung.

2 dari 2 halaman


"Risiko buat cedera kena batu, tertusuk benda tajam sepanjang jalur, kaki lecet, resiko cidera engkel, kalau sudah terjadi dan setelahnya sampai bikin mereka gak bisa jalan, malah ngerepotin pendaki atau tim evakuasi karena gak bisa jalan," sebut laki-laki yang juga anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) tersebut.

Kecelakaan dalam pendakian gunung bermuara dari kesiapan pendaki.

Bila pendaki tak memersiapkan alat pendakian seperti alas kaki, maka bersiaplah untuk terpapar bahaya-bahaya yang ada.
Masih mau celaka saat mendaki gunung?

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Berbahaya dan Jangan Ditiru! Pendaki yang "Nyeker" di Gunung Gede Pangrango.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kompas.comUniversitas Indonesia Maman Suherman
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved