Laporan Wartawan Tribun Jogja, Gilang Satmaka
TRIBUNTRAVEL.COM - Kulonprogo mempunyai sederet tempat wisata yang menawarkan beragam keindahan panorama alam.
Beragam destinasi wisata dengan ciri khas panorama alam yang menawan banyak menjadi tujuan para wisatawan ketika berkunjung ke Kulonprogo
Satu tempat dengan panorama alam yang menawan di Kulonprogo ialah Grojogan Sewu.
Grojogan Sewu merupakan wisata air terjun yang masih sangat alami, nuansa sekitarnya pun masih menyatu dengan alam.
Selain keindahan alam yang mempesona tersebut, ternyata Grojogan Sewu memiliki cerita sejarah yang menarik.
Setiagit selaku pengelola lokasi wisata Grojogan Sewu tersebut menceritakan, konon menurut cerita turun-temurun dari sesepuh masyarakat, Grojogan Sewu tersebut memiliki kaitan yang erat dengan legenda pewayangan Mahabarata.

Air terjun yang terletak di dusun Beteng, desa Jatimulyo, Girimulyo Kulonprogo tersebut konon menjadi tempat pertapaan Prabu Baladewa.
"Menurut cerita turun-temurun di masyarakat, dulu Grojogan sewu ini merupakan tempat Baladewa bertapa saat perang Baratayudha," ujar Setiagit.
Hii, Banyak yang Nggak Sadar! Inilah Bahaya di Balik Kenikmatan Kantong Teh Celup https://t.co/kagS4MXrjQ via @TribunTravel
— Tribun Travel (@TRIBUNTravel) July 20, 2017
Menurut Informasi yang ia dapat, Konon Prabu Kresna, adik dari Prabu Baladewa meminta kakaknya Prabu Bladewa untuk bertapa di Grojogan Sewu.
Kresna meminta Prabu Baladewa bertapa agar kakaknya tersebut tidak ikut dalam perang Baratayudha.
Kresna berpikir karena Suara gemuruh yang dihasilkan dari Air terjun setinggi 15 meter tersebut mampu meredam suara peperangan Baratayudha.
Dari cerita yang didapat Setiagit, ternyata taktik Kresna tersebut berhasil, suara riuh serta gemuruh air di Grojogan Sewu tersebut mampu meredam suara perang Baratayudha.
Pada akhirnya saat perang Baratayudha pecah, Prabu Baladewa tetap bertapa dan tidak tahu jika perang Baratayudha sedang berlangsung.

Konon menurut cerita dari masyarakat sekitar, di dekat air terjun tersebut terdapat sebuah gua.
Guat tersebut biasa disebut Gua Pleret oleh masyarakat sekitar.
Gua itu dipercaya oleh masyarakat sekitar adalah tempat pertapaan Prabu Baladewa.