lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Ajang balap sepeda tingkat internasional Tour de Flores telah dimulai pada 10 Juli lalu dan akan berakhir pada 21 Juli mendatang.
Seperti namanya, Tour de Flores diselenggarakan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Baca: Selain Lombok dan Flores, Inilah 10 Pantai Pink Tercantik di Dunia Versi CN Traveler
Dengan menempuh jarak sepanjang 721,5 km, peserta Tour de Flores akan melewati enam etape yang telah ditetapkan.
Mulai etape 1 hingga etape 6, peserta akan melalui sejumlah kota di Flores, yang dimulai dari Larantuka hingga berakhir di Labuan Bajo.
Selain menyaksikan ajang balap sepeda, tak ada salahnya juga untuk mencicipi kuliner khas Flores.
Baca: Lingko Meler - Dilihat dari Ketinggian, Persawahan di Flores Ini Bentuknya Mirip Sarang Laba-laba
Untuk itu, TribunTravel merekomendasikan lima kuliner yang wajib dicicipi setelah menonton Tour de Flores 2017.
1. Jagung catemak
Jagung catemak terbuat dari jagung, labu, dan kacang hijau yang dimasak bersama bumbu-bumbu lainnya.
Mirip seperti kolak, jagung catemak memiliki citarasa yang asin dan gurih.
2. Se'i
Se'i atau daging asap terbuat dari daging sapi atau daging babi yang dimasak hingga matang melalui proses pengasapan.
Biasanya se'i dimasak dengan cara digoreng atau ditumis dengan bunga pepaya.
3. Jagung mbose
Jagung merupakan salah satu makanan pokok di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur, salah satunya Flores.
Maka tak heran olahan jagung yang direbus bersama kacang merah menjadi makanan khas Flores yang disebut jagung mbose.
4. Kue rambut
Sesuai dengan namanya, kue ini berbentuk mirip rambut yang memiliki rasa gurih dan renyah.
Terbuat dari tepung beras, nira, gula, garam, dan air, kue rambut kemudian diolah dengan cara digoreng.
Kudapan ini banyak ditemukan di pusat oleh-oleh khas Nusa Tenggara Timur di Flores.
5. Jagung titi
Jagung titi merupakan camilan khas Flores yang biasa dijadikan teman ngopi oleh masyarakat Flores.
Kudapan ini banyak ditemukan di Flores Timur seperti Larantuka atau Adonara, namun tak jarang juga terlihat di Ende.
