Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tak suka emas.
Selain harganya yang mahal, biasanya dijadikan sebagai perhiasan.
Tapi apa jadinya jika ada sesuatu yang lebih berharga dari emas?
Uniknya, hampir sebagian besar kaum ada berusaha memilikinya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman theadventuremedic.com, Yarsagumba merupakan jamur yang banyak menjadi incaran dunia.

Jika di China mereka menyebutnya dengan nama Dong cong xia cao.
Sementara di Tibet, mereka disebut Yart Swa Gun Bu, yang berarti 'ramuan di musim panas dan serangga di musim dingin'.
Yarsa sendiri merupakan sejenis ulat kuning keemasan yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Lepidoptera.

Serangga ini biasanya hidup di tanah berumput.
Namun sebelum musim hujan, jamur mulai menginfeksi larva ulat yang ada di tanah.
Ketika jamur itu menyerang kepala, larva akan mati.
Batang jamur kemudian mulai merambat di bagian kepala.
Tumbuhnya bisa mencapai 2-3 inci dan berwarna cokelat.
Rasa jamur sendiri campuran antara asin dan manis.
Bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dengan susu dan air.

Beberapa negara seperti Nepal, Tibet, India, dan Bhutan cukup banyak ditemui.
Waktu terbaik untik memanen Yarsagumba adalah Mei dan Juni.

Ulat ini biasanya tumbuh di atas ketinggian 3.000 sampai 5.000 meter di atas permukaan laut.
Legenda menyebut, jika mengkonsumsi Yarsagumba setiap hari dapat meningkatkan energi dan libido pria.
Tak cuma itu saja, Yarsagumba juga mampu mengobati impotensi.

Khasiat inilah yang membuat harganya meroket dan lebih berharga ketimbang emas.
Alasan lain yang membuat Yarsagumba mahal adalah cara mengumpulkannya yang tak mudah.

Banyak kematian yang terjadi akibat sulitnya mencari Yarsagumba.
Sebagian dari mereka terperosok ke jurang atau terlibat konflik.