Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Meski kehidupan sekarang sudah modern, namun tak semua masyarakatnya mau ikut serta.
Ada beberapa kelompok yang justru memilih hidup jauh dari modernitas dan mempertahankan budaya lama.
Mereka seolah tak terpengaruh dengan kehidupan modern yang berkembang saat ini dan lebih suka hidup nyaman dengan tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Dilansir TribunTravel.com dari laman barcroft.tve, Suku Bajau yang ada di Kota Semporna, Malaysia ini dikenal akan kehidupannnya yang terpencil.
Mereka lebih suka tinggal di rumah perahu dan rumah panggung yang terletak di tengah laut.
Suku Bajau merupakan campuran dari etnis Austraonesia dari Asia Tenggara dan etnis lokal Filipina.
Tak seperti suku lain yang lebih memilih tinggal di hutan atau berbaur dengan penduduk setempat, mereka mendedikasikan hidupnya dan tinggal sepenuhnya di atas air.
Mereka biasanya menggunakan rumah perahu buatan tangan yang disebut lepa lepa.
Bentuk perahu lebih besar dari kebanyakan dan lengkap dengan atap menyerupai rumah.
Bagian dalamnya dipenuhi peralatan memancing, pakaian dan peralatan memasak.
Karena tak tinggal di daratan, mereka tak memiliki status kewarganegaraan.
Ini membuat banyak anak-anak dari Suku Bajau tak bersekolah.
Kebanyakan dari mereka memilih belajar untuk berenang, menyelam, berburu dan membuat atraksi menarik untuk wisatawan.
Meski kehidupan mereka sangat terpencil dan mulai tergusur oleh modernitas.
Namun sebagian anggota suku mengaku nyaman dengan kehidupannya sekarang.
Mereka lebih menikmati kehidupan bermain di pantai atau atas perahu.
Sementara itu, suku Bajau yang mendapat akses pendidikan memilih untuk membangun pondok di tengah laut untuk tinggal.