Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Bumi memang semakin tua usianya.
Kapan Bumi dan kehidupan di dalamnya musnah atau kiamat, adalah misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan.
Namun, ada beberapa cara yang dapat mengakibatkan berakhirnya kehidupan di bumi secara besar-besaran.
Hal ini tidak hanya sekedar disebabkan oleh bencana alam.
Lalu apa sajakah hal yang mengerikan itu?
Dilansir dari laman livescience, berikut adalah beberapa cara bagaimana kehidupan berakhir di Bumi.
1. Jamur yang merajalela
Meskipun bakteri sudah berbahaya, namun ancaman dari jamur ternyata lebih mengerikan, menurut David Wake, seorang kurator di Museum of Vertebrate Zoology di University of Berkeley.
"Ada penyakit jamur amfibi yang sangat berbahaya, yaitu jamur chytrid yang menjangkit di tubuh katak di seluruh Amerika Serikat.
Jamur yang sama fatalnya pada manusia ini bisa menjadi bencana besar.
Telah diketahui, bakteri memang mematikan, namun antibiotiknya sudah banyak.
Sebagai perbandingan, hanya sedikit yang kita tahu tentang mengobati infeksi jamur daripada bakteri, begitu kata David kepada LiveScience.
2. Bencana yang dirancang manusia
Sudah jelas, bukan hanya bencana alam yang jadi ancaman.
Pada 2011, komunitas ilmuwan sangat marah saat mengetahui sejumlah peneliti telah menciptakan versi mutan dari virus flu burung H5N1 yang dapat menyebar melalui hewan ferret atau musang dan udara.
Dikhawatirkan jika nantinya penyakit akibat virus ini keluar dari lab atau sengaja disebarkan, hal ini akan menjadi bencana global.
3. Ancaman pandemi
Patogen mematikan baru muncul setiap tahunnya.
Pandemi terbaru yang ada termasuk wabah SARS (sindrom pernapasan akut parah), flu burung, dan yang terakhir, koronavirus (MERS) yang berasal dari Arab Saudi.
Karena ekonomi global kita yang saling terkait, penyakit mematikan bisa menyebar seperti dengan cepat.
"Ancaman pandemi global sangat nyata," kata Joseph Miller, co-author (bersama dengan Ken Miller) dari buku teks "Biology" (Prentice Hall, 2010).
4. Asteroid
Seperti cerita-cerita dalam film, para ilmuwan benar-benar khawatir adanya ancaman batu ruang angkasa yang menumbuk bumi.
Dampak meteor terjadi pada era dinosaurus.
Juga saat berlangsungnya event Tunguska, sebuah meteoroid besar telah menghancurkan sekitar 770 mil persegi (2.000 kilometer persegi) hutan Siberia pada tahun 1908.
Yang lebih menakutkan lagi, mungkin, para astronom hanya mengetahui sebagian dari batuan ruang angkasa atau asteroid yang mengintai dan mengancam bumi di tata surya.
5. Pemanasan global
Pemanasan global merupakan ancaman utama dari semua ketakutan apokaliptik.
Perubahan iklim adalah ancaman terbesar yang dihadapi planet ini, banyak ilmuwan mengatakan demikian.
Perubahan iklim bisa membuat cuaca ekstrem lebih parah, meningkatkan kekeringan di beberapa daerah, mengubah penyebaran hewan dan penyakit di seluruh dunia, dan menyebabkan dataran rendah di planet ini terendam setelah permukaan air laut naik.
Pergeseran perubahan dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, kekeringan parah, kelaparan, keruntuhan ekosistem dan perubahan lainnya yang membuat Bumi menjadi tidak layak untuk ditinggali.
6. Perang nuklir
Banyak ilmuwan yang khawatir tentang ancaman klasik bagaimana dunia berakhir, yaitu perang nuklir global.
Di samping pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un yang mengumumkan percobaan senjata nuklirnya dan upaya nuklir rahasia Iran.
Sejumlah besar senjata nuklir lain di seluruh dunia bisa menimbulkan kehancuran jika mereka jatuh ke tangan yang salah.
Tahun lalu, Bulletin of the Atomic Scientists, sebuah majalah nonteknis tentang keamanan global yang didirikan pada 1945 oleh mantan fisikawan dalam Manhattan Project memindahkan Doomsday Clock atau Jam Kiamat, lima menit sebelum tengah malam.
Jam Kiamat ini menunjukkan betapa dekat manusia dengan kehancuran melalui senjata nuklir atau biologis, serta perubahan iklim global.
7. Populasi manusia yang berlebih
Ketakutan akan dunia yang kelebihan jumlah penduduk telah ada sejak abad ke-18.
Ketika Thomas Malthus memperkirakan, pertumbuhan penduduk akan menyebabkan kelaparan massal dan memenuhi planet ini.
Dengan populasi global sebesar 7 miliar dan masih terus bertambah, banyak konservasionis yang berpikir, pertumbuhan populasi merupakan satu di antara berbagai ancaman utama bagi planet ini.
Tentu saja, tidak semua orang setuju; banyak yang berpikir pertumbuhan populasi akan lebih stabil dalam 50 tahun ke depan.
Manusia pun akan berinovasi mencari jalan keluar untuk semua konsekuensi negatif dari kepadatan penduduk yang terjadi.