Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi sebagian orang jika melihat laba-laba terutama jenis tarantula pasti akan langsung menghindar.
Bentuknya yang besar dan beracun membuat siapa pun berusaha menjauhinya.
Namun hal sebaliknya justru dilakukan masyarakat Kamboja.
Mereka yang awalnya menggunakan tarantulas sebagai obat-obatan, kini justru menjadikannya makanan pokok pengganti nasi.
Bukan tanpa alasan mereka melakukannya.
Sejarah mencatat Kamboja pernah mencatat, selama rezim Khmer Merah pada pertengahan 1970an, hampir sebagian besar penduduk mengalami kekurangan pangan parah.
Kelaparan yang terjadi setiap hari, membuat mereka terpaksa memakan apa pun yang ada.
Dan saat itu ada banyak tarantula yang hidup di Kamboja.
Serangga inilah yang menjadi makanan mereka sehari-hari.
Hingga kini setelah perang berakhir, mereka masih menjadikan tarantula sebagai makanan utama.
Satu desa yang dikenal sebagai pemburu tarantula, Krasaing, kini ramai dikunjungi wisatawan.
Banyak dari mereka ingin melihat lebih dekat kehidupan para pemburu tarantula.
Dilansir TribunTravel.com dari laman indiatimes.com 10 berikut menunjukkan kehidupan masyarakat Krasaing.
1. Tarantula ini tampak berjalan di lengan wanita yang baru saja memburunya.
2. Seorang wanita menjual tarantula goreng di sebuah pasar di provinsi Kampong Cham, Kamboja.
3. Seorang pemburu tengah berusaha menangkap tarantula di lubang.
4. Seorang wanita tengah menunjukkan satu tarantula hasil masakannya.
5. Seorang wanita tengah menggoreng Tarantula di rumahnya.
6. Tarantula digoreng dalam panci.
7. Wanita menjual tarantula goreng di pasar.
8. Pemburu ini tampak sedang melakukan perjalanan mencari lubang tarantula.
9. Seekor tarantula tampak berjalan di bahu pemburunya.
10. Seorang anak sedang makan tarantula goreng.