Breaking News:

Cabin - Hotel Berjalan dari Amerika Serikat Ini Mirip Adegan Teleportasi, Fasilitasnya Mewah Banget

Sebuah perusahaan startup dari San Fransisco menciptakan sebuah hotel mewah di atas roda layaknya bus yang dinamakan Cabin.

CNN.COM
Cabin 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Menempuh perjalanan jauh yang memakan waktu lebih dari dua jam memang bisa dibilang melelahkan.

Oleh karenanya, banyak orang yang lebih memilih tidur.

Ketika menaiki bus, tentunya suasana dalam kendaraan tersebut tidak bisa dikatakan nyaman untuk menikmati tidur dalam perjalanan.

Melihat permasalahan ini, sebuah perusahaan startup dari San Fransisco menciptakan sebuah hotel mewah di atas roda layaknya bus yang dinamakan Cabin.

Uniknya, Cabin ini dibuat dalam sebuah bus bertingkat.

Terinspirasi dari cerita roman masa lalu yang mengambil setting di kereta api dan kapal selam abad ke-20, para tamu Cabin dapat tidur di sebuah kota dan bangun di kota yang lain.

(cnn.com)
(cnn.com)
(cnn.com)
CEO Cabin dan satu pendiri perusahaannya, Tom Currier.

Tak perlu risau dengan posisi tidur yang tidak enak seperti di pesawat terbang atau mobil.

Hotel 'berjalan' Cabin ini dilengkapi dengan tempat tidur busa, kursi berlapis kulit, dan layanan berkualitas tinggi.

"Ini adalah pengalaman yang mirip dengan teleportasi - pada dasarnya kamu tertidur di satu tempat dan bangun di tempat yang lain," kata CEO Cabin dan satu pendiri perusahaannya, Tom Currier.

2 dari 3 halaman

Bahkan dua co-founder Cabin, Tom Currier dan Gaetano Crupi, berpendapat jika mereka telah menciptakan sebuah metode traveling masa depan.

Maka, unsur futuristik juga tercermin dalam fasilitas mutakhir di dalamnya.

Cabin pun juga dapat berbangga diri karena menggunakan selimut sama dengan yang digunakan oleh hotel termewah di dunia, Ritz Carlton.

Sebenarnya, kelebihan Cabin dapat membawa penumpang dari suatu tempat A ke tempat B dengan aman dan lancar, meski tidak secepat pesawat terbang.

Meski demikian, penciptanya menganggap daya tarik Cabin terletak pada pengalaman dan kenyamanan dalam perjalanannya - bukan pada kecepatannya.

Bahkan Cabin memilih pengemudi yang mengemudikan kendaraan dengan lebih halus dan lambat untuk memastikan para tamu dapat tidur lelap dan nyenyak.

Bahkan, pengemudinya juga dilatih melalui aplikasi iPad yang menilai perjalanan berdasarkan kehalusan.

Saat ini, satu-satunya rute Cabin adalah perjalanan antara San Francisco dan Santa Monica.

Rute ini memakan waktu sekitar delapan jam, sehingga cocok untuk tidur nyenyak selama perjalanan.

Menu yang menyegarkan badan juga disajikan; para tamu diberi sajian teh camomile pada malam hari dan kopi espresso pada pagi hari.

3 dari 3 halaman

Namun Cabin berencana untuk memperluas inisiasinya.

Pasalnya, menurut pencipta, traveler sudah terlalu bosan dengan jalur bandara dan berbagai bentuk perjalanan.

Mereka beranggapan, traveler akan lebih suka jika ada hotel yang mendatangi mereka.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
CabinSan FransiscoTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved