TRIBUNTRAVEL.COM - Selain Sate Maranggi, Kabupaten Purwakarta juga menyajikan kuliner khas lainnya yang tidak boleh dilewatkan.
Kuliner yang bernama nasi uduk ini sejak kurang lebih 60 tahun lalu masih digemari warga sekitar hingga saat ini.
Sukirman (35) adalah satu dari sekian banyak penjual nasi uduk di Purwakarta.
Usai Isya, dia mulai bergegas menggelar lapak berukuran 3x2 meter. Berbagai hidangan ia sajikan di atas meja tersebut.
Untuk alas, ia membawa karpet plastik yang biasa digelar di sebelah lapaknya.
Asap nasi mengepul dari termos yang ia buka. Kemudian ia mengaduknya.
Ia menjual nasi uduk sejak 1990-an, meneruskan tradisi keluarga yang juga berjualan nasi uduk.
Nasi uduk adalah beras yang dikukus dengan campuran santan kelapa kemudian dibumbui beragam rempah-rempah.
Di Purwakarta, nasi uduk Pasar Juma'ah adalah yang paling terkenal.
Tidak merujuk pada salah satu penjual nasi uduk, melainkan di kawasan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman itu banyak ditemui penjual nasi uduk.
"Karena semula yang ramai menjual nasi uduk dari sekitar 1960-an itu ya di Pasar Juma'ah," ujar Edi (68), tetua di Purwakarta warga Kelurahan Sindang Kasih Kecamatan Purwakarta Kota Kabupaten Purwakarta, ditemui di kediamannya, Selasa (13/6/2017).
Belakangan, tradisi menjual nasi uduk merambah luas hingga saat ini.
Sejumlah penjual nasi uduk bisa ditemui di sepanjang Jalan Sudirman, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Veteran hingga Jalan Taman Pahlawan.
Di masanya, kawasan Pasar Juma'ah merupakan pusat hiburan sekaligus pusat aktifitas masyarakat.
Kini Pasar Juma'ah jadi kawasan pertokoan semi modern.
Pada malam hari, tidak ada aktifitas jual beli. Para penjual nasi uduk ini membuka lapaknya di sekitaran tempat parkir.
"Padahal awalnya hanya ada di Pasar Juma'ah, makanya sekarang istilahnya santer sekali kalau beli nasi uduk, ya nasi uduk Pasar Juma'ah," katanya.
Secara umum, nasi uduk di Purwakarta sama pada umumnya yang dijual di berbagai daerah.
Hanya saja, kata Sobandi Nataprawirat (60) warga Jalan Gudang, para penjual ini melengkapi nasi uduk dengan sambal cair.
Menunya pun khas karena hampir di setiap penjual nasi uduk, menyertakan satu menu tetap.
"Yang khas menurut saya, setiap penjual nasi uduk dengan menu perkedel dadakan dengan bentuk bulat, rasanya enak sekali," kata Sobandi.
Hanya saja, jangan berharap bisa menemukan penjual nasi uduk saat siang hari sekalipun itu di hari di luar bulan puasa.
Pasalnya, mereka mulai buka setelah pukul 19.00.
"Bukanya setelah Isya, kadang pukul 18.30. Soalnya dari dulu orang tua jualan setelah Maghrib atau Isya," ujar Sukirman.
Menu para penjual nasi uduk ini beragam, mulai dari telur dadar, sayur tahu, tempe, gorengan, ayam goreng, olahan daging sapi hingga tentu saja, perkedel.
"Kalau harga masih murah, bisa beli menu Rp 10 ribu malah," kata Jejen (36), penjual nasi uduk di kawasan Pasar Juma'ah.
Artikel ini telah dimuat di Tribun Jabar dengan judul Ini Kuliner Khas Malam Hari di Purwakarta, Selain Sate Maranggi.