Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa dekade terakhir, isu perubahan iklim dan pemanasan global semakin mencuat.
Tak heran, mengingat begitu banyaknya aktivitas manusia yang berdampak serius terhadap lingkungan di planet ini.
Perubahan iklim dan pemanasan global tak dipungkiri berakibat fatal bagi seluruh lapisan kehidupan di bumi ini.
Meskipun dampaknya ada yang terlihat jelas dan ada yang samar sehingga kurang disadari perubahannya.
Dilansir dari laman huffingtonpost.com, yang paling terlihat adalah naiknya permukaan air laut dan mengancam keberadaan situs sejarah.
Juga tempat wisata alam yang populer seperti Venesia dan Maladewa.
Banyak pakar traveling yang merekomendasikan untuk mengunjungi tempat-tempat terancam tersebut sebelum terlambat.
Tapi tetap ingat, perubahan iklim juga akan merusak pulau-pulau dan kota pantai lainnya.
Bahkan, tanpa banyak disadari, ada tempat-tempat tak terduga yang ternyata ikut terdampak pemanasan global.
Sebut saja pegunungan Alpen yang terancam risiko kehilangan ekosistemnya.
Di bawah ini adalah empat tempat tak terduga yang ternyata terdampak serius akibat perubahan iklim.
1. Pegunungan Alpen

Pemandangan menakjubkan Pegunungan Alpen yang dapat diperoleh saat bermain ski di sana ternyata tak lama lagi akan terlihat begitu berbeda.

Bahkan pada 2006, kawasan ini memanas sekitar tiga kali lipat rata-rata suhu global, menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Antar Pemerintah.

Sebuah studi lain menyimpulkan, suhu yang meningkat dapat mengindikasikan, Pegunungan Alpen bisa kehilangan hingga 77 persen salju yang menyelimutinya pada akhir abad ini.
2. Alaska

Sudah sangat jelas terlihat, banyak gletser di negara bagian Alaska telah mencair.
Namun, ada masalah lain yang mungkin mengejutkan.
Seiring permafrost (lapisan tebal es yang membeku dan terletak di bawah permukaan tanah di daerah kutub) meleleh dan menyebabkan banjir besar, penduduk yang tinggal di setidaknya tiga kota di Alaska harus melakukan relokasi.
Sementara, para pemburu Eskimo yang tinggal di dekat Kota Barrow kini merasa sulit mencari makanan karena sumber air yang kering menyebabkan satwa liar meninggalkan habitatnya.
Di tempat lain, ada perdesaan yang berisiko tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
3. Laut Mati

Kawasan di sekitar Laut Mati saat ini menghadapi kekeringan terburuk selama berabad-abad dan menyebabkan permukaan laut turun satu meter setiap tahunnya.
Tempat wisata dan landmark yang berada di pantai pada 1980an kini sudah berjarak lebih dari satu mil dari air, menurut laporan BBC.

Manusia berkontribusi pada penyusutan debit air di sini karena telah mengalihkan sumber air dan mengekstraksi mineral.
Sementara pemanasan global juga malah membuat kawasan ini semakin kering.
4. Phoenix, Arizona, Amerika Serikat.

Para ahli klimatologi pun ragu, apakah Phoenix masih bisa dihuni di masa depan.
Smithsonian melaporkan, menurut seorang ahli klimatologi di University of Arizona, Jonathan Overpeck, suhu di kota metropolis padang pasir ini mencapai 130 derajat Fahrenheit (54 derajat Celsius) atau lebih pada paruh kedua abad.
Phoenix mengalami kekeringan yang luar biasa parah akhir-akhir ini.

Ditambah lagi berkurangnya pasokan air menjadi permasalahan yang semakin memprihatinkan.