lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah dengar Doomsday Vault?
Bagi sebagian orang, nama ini mungkin terbilang asing.
Tapi bagi peneliti, Doomsday Vault menjadi masa depan yang diharapkan bisa menyelamatkan umat manusia.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thecrazyfacts.com, Doomsday Vault merupakan kubah benih yang terletak di Norwegia.
Tujuannya untuk mempertahankan hidup umat manusia dengan menyimpan berbagai benih tanamana dari seluruh dunia.
Kubah ini bisa dikatakan sebagai tempat penyimpanan benih paling aman di dunia.
Doomsday Vault didirikan pada 2008 dan berfungsi sebagai tempat yang aman bagi berbagai jenis bibit tanaman yang dapat dimakan.
Kubah ini menyimpan benih-benih sebagai cadangan yang dapat diambil jika ada kasus bencana global.
Lokasi pembangunannya cukup ekstrim karena berada di sebuah gunung di Kutub Utara.
Bangunan ini dirancang untuk menahan setiap bencana global baik perang nuklir atau polusi gen,
Pertama kali dibuka pada Februari 2008 dengan jumlah benih diperkirakan lebih dari 400 juta.
Ada hampir 770 ribu sampel benih dengan masing-masing sampel memiliki 500 biji.
Biaya pembangunan kubah diperkirakan sekitar USD 9 juta atau setara Rp 117 miliar dan biaya operasional tahunan sekitar USD 100 ribu atau setara Rp 1,3 miliar.
Kubah ini pertama kali digunakan pada 2015 setelah Perang Sipil Suriah.
Beberapa biji tanaman seperti barley, gandum dan lainnya diberikan kepada Pemerintahan Suriah untuk membantu kehidupan masyarakatnya.
Meski kubah benih ini terus berusaha menemukan biji tanaman untuk disimpan, ada beberapa yang tidak dapat dilindungi,
Misalnya tanaman pisang dan kelapa yang tak memiliki benih yang bisa dibekukan.
