TRIBUNTRAVEL.COM - Kompetisi selancar internasional bertajuk Krui Pro 2017 yang diadakan oleh World Surf League (WSL), lembaga liga surfing kelas internasional, belum lama usai.
Terkenal dengan ombak left-handernya yang panjang dan menantang, Ujung Bocur, sebuah daerah di Krui yang juga dikenal sebagai Karang Nyimbor, menjadi pilihan terlaksananya acara bergengsi ajang unjuk kebolehan para peselancar dalam liga Qualifying Series (QS) 1,000 tersebut.
Terletak di Kabupaten Pesisir Barat, Selatan Sumatera, Krui merupakan ‘arena bermain’ apik bagi para peselancar.
Membawa ombak kuat langsung dari Samudera Hindia yang luas serta nuansa pulau yang masih asli, Krui menjadi tujuan petualangan bagi para peselancar nasional dan internasional.
Berbicara mengenai Krui sebagai tujuan berselancar, salah satu peselancar pro Indonesia yang tahun lalu menjuarai RipCurl Padang Cup, Mega Semadhi, menceritakan tentang partisipasinya di Krui Pro 2017.
“Ini merupakan kali kedua saya ke Krui dan ombak di sini tetap sama, sempurna dan menyenangkan. Rekan peselancar internasional pun setuju dengan hal ini, menurut mereka Krui memiliki banyak sekali spot selancar yang belum terjamah. Mulai dari kelas pemula (Grade C) hingga kelas profesional (Grade A) bisa berselancar di sana dengan kualitas ombak yang tidak diragukan,” ungkap Mega.
Hal senada juga disampaikan oleh peselancar yang telah akrab dengan ajang kejuaraan sejak usia belia, Putra ‘Pulu’ Hermawan.
Peselancar asal Bali yang pernah disponsori oleh merek pakaian selancar RipCurl ini mengaku terpesona dengan kualitas ombak di Krui.
Pulu mengatakan, “Saya belum pernah mendengar tentang Krui, tentunya ini menjadi kali pertama saya berkunjung.
"Tidak sia-sia perjalanan yang ditempuh selama enam jam dari bandar udara Lampung sungguh terbayarkan.
"Ombak di Krui cukup panjang dari yang pernah saya temukan di daerah lainnya, sehingga saat berselancar, trik apapun dapat digunakan.”
Kedua peselancar ini mengungkapkan bahwa Krui, dengan kualitas ombaknya yang sangat baik, mampu menjadi destinasi baru bagi para wisatawan selancar lokal maupun internasional.
Meskipun demikian, kedua peselancar ini mengharapkan agar perkembangan pariwisata selancar di Krui dapat dibantu dengan infrastruktur yang baik dan sejalan, seperti misalnya pembangunan bandar udara yang menyediakan transportasi udara harian untuk menjangkau Krui.
Mewakili harapan dari para peselancar Indonesia, dalam kesempatan terpisah, Mega dan Pulu sepakat bahwa pelestarian lingkungan Krui juga merupakan hal yang penting untuk dijaga.
Pemberian edukasi kebersihan lingkungan demi menjaga keaslian dan keasrian alam Krui perlu dilakukan secara rutin kepada masyarakat sekitar.
Tidak hanya itu, fasilitas penginapan wisatawan selancar juga perlu ditingkatkan demi kenyamanan pengalaman selancar yang menyeluruh di Krui.