Breaking News:

Dipakai untuk Mengangkut Roket Seberat 453 Kg, Inikah Pesawat Terbesar di Dunia?

Pesawat buatan Stratolaunch tersebut memiliki panjang sayap mencapai 385 kaki atau 117,34 meter.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Courtesy of Stratolaunch Systems Corp.

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat komersil yang digunakan untuk mengangkut penumpang umumnya menggunakan pesawat tipe Airbus A320.

Pesawat jenis tersebut memiliki panjang badan pesawat mencapai 37,5 meter dan panjang sayap 34 meter.

Baca: Sering Muncul Saat Pesawat Melintas di Langit, Apakah Asap Panjang Berwarna Putih Itu?

Jika pesawat dengan ukuran tersebut dapat mengangkut sekitar 180 penumpang, lalu bagaimana dengan pesawat yang memiliki ukuran sayap mencapai lebih dari 100 meter?

Sebuah perusahaan tekonologi transportasi yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat bernama Stratolaunch merilis pesawat terbarunya pada Rabu (31/5/2017).

Melansir dari Travel and Leisure, pesawat buatan Stratolaunch tersebut memiliki panjang sayap mencapai 385 kaki atau 117,34 meter.

Courtesy of Stratolaunch Systems Corp.
Courtesy of Stratolaunch Systems Corp.

Pesawat tersebut berhasil mengalahkan rekor Howard Hughes pesawat dengan sayap terpanjang di dunia yaitu Spruce Goose yang memiliki panjang sayap 320 kaki atau 97,5 meter.

Dengan berat mencapai 500 ribu pon dalam keadaan kosong, pesawat raksasa tersebut dapat membawa 250 ribu pon bahan bakar.

Jika dihitung, pesawat yang memiliki tinggi 50 meter tersebut memiliki berat mencapai 1,3 juta pon atau sekitar 589 kg.

2 dari 2 halaman

"Pesawat ini merupakan pesawat jenis pertama yang kami ciptakan, sehingga kami harus teliti dalam melakukan pengecekan dan tetap memprioritaskan keamanan pilot, kru, dan staf," ujar Jean Floyd, pejabar tinggi Stratolaunch.

Bukan ditujukan untuk penumpang, pesawat tersebut dibuat untuk mengangkut roket yang akan diluncurkan ke luar angkasa.

Dilansir Travel and Leisure dari Washington Post, Stratolaunch bekerjasama dengan Orbital ATK dalam meluncurkan roket dengan berat 1.000 pon atau 453,5 kg.

extremetech.com
extremetech.com

Roket tersebut diluncurkan untuk membawa satelit kecil ke luar angkasa.

"Dengan mengoperasikan pesawat terbang, peluncuran roket yang kami lakukan dapat dilakukan secara signifikan tanpa harus menunggu waktu lama untuk meluncurkan roket ke luar angkasa," kata Paul Allen, CEO Stratolaunch dalam Linkedin.

Rencananya roket tersebut akan ditempelkan pada perut pesawat, dan akan diluncurkan begitu pesawat mencapai ketinggian terbang pada 35.000 kaki.

Selanjutnya
Tags:
WashingtonTravel and Leisure DC United
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved