Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian besar orang tua sering membiarkan anaknya menonton film animasi karena dianggap baik bagi perkembangan otak mereka.
Kenyataanya, kebiasaan membiarkan anak menonton animasi melalui televisi atay smartphone harus dikurangi, sebab efeknya dapat membuat bayi lambat bicara.
Dilansir TribunTravel.com dari laman articlesofhealthcare.com, film animasi bagi bayi dan balita yang dirancang dalam warna dan warna menarik bertujuan untuk mengalihkan perhatian si anak.
Tak heran, saat bayi menangis, sebagian orang tua memilih menyodorkannya film animasi untuk membuatnya diam.
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti di SickKids Kota Toronto mengatakan, semakin sering bayi melihat film animasi maka akan semakin besar kemungkinan mereka mengalami penundaan dalam berbicara.
Penelitian ini melibatkan 900 bayi dalam rentang usia 6 bulan sampai 2 tahun.
Sebanyak 20 persen dari bayi normal menonton film animasi setidaknya 28 menit perhari.
Temuan dari para peneliti menunjukkan jika bayi yang menonton rata-rata 30 menit perhari 49 persen lebih rentan mengalami keterlambatan bicara ekpresif.
Dari hasil penelitian, tim The Canadian Pediatric Society merekomendasikan pada orang tua untuk tidak sering membiarkan anak mereka menonton film animasi.
Akan lebih baik membiarkan si bayi berinteraksi dengan kerabat atau teman sebayanya daripada membiarkannya menonton film animasi dari gadget.
Interaksi inilah yang dapat meningkatkan tumbuh kembang anak.