Breaking News:

Wisata Kulonprogo - Dulunya Menjadi Tempat Ziarah, Kini Sendangsono Banyak Dikunjungi Wisatawan

Sendangsono merupakan sebuah tempat peziarahan bagi umat Nasrani. Sendangsono memiliki kisah sejarah yang panjang dalam perjalanannya.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jogja/Gilang Satmaka
Sendangsono terletak di lereng perbukitan Menoreh, atau tepatnya di Dusun Semagung, Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Gilang Satmaka

TRIBUNTRAVEL.COM - Sendangsono merupakan sebuah tempat peziarahan bagi umat Nasrani. Sendangsono memiliki kisah sejarah yang panjang dalam perjalanannya.

Terletak di lereng perbukitan Menoreh, atau tepatnya di Dusun Semagung, Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo, kini Sendangsono sudah menjadi lokasi wisata religi bagi masyarakat umum.

"Dahulu masyarakat sekitar menganggap Sendangsono hanya sebagai tempat sembahyang umat Nasrani saja, namun sekarang banyak juga masyarakat non nasrani yang datang berkunjung ke lokasi ini, hanya untuk sekedar menikmati suasana sejuk tempat ini, atau untuk berfoto," papar Toha salah seorang warga di sekitar Sendangsono.

Ia juga menambahkan bahwa Sendangsono juga pernah menjadi lokasi shooting sebuah film Indonesia yang berjudul '3 Hari Untuk Selamanya' yang diperankan oleh Nicholas Saputra.

"Sejak Sendangsono untuk shooting film tersebut dan filmnya diputar di mana-mana, banyak anak-anak muda yang mengunjungi tempat ini untuk berfoto," ujar Toha sambil tertawa.

Ia juga menjelaskan bahwa nama sendangsono berasal dari sebuah sendang (kolam mata air) kecil yang berada di bawah pohon Sono. Di tempat itu dulu Romo Van Lith dari Belanda pernah membaptis kurang lebih 173 warga pribumi Jawa," tambah Toha.

Menurut cerita masyarakat sekitar, pada zaman dahulu, Sendangsono yang dulu bernama Sendang Semanggung, menjadi tempat peristirahatan para pemuka agama Buddha yang melakukan perjalanan dari Candi Borobudur menuju ke Boro.

Di lokasi tempat ziarah tersebut, pengunjung juga bisa melihat langsung mata air (sendang) yang sakral tersebut dengan ditutup oleh sebuah kaca bening.

Air dari sendang tersebut dialirkan menuju ke keran-keran di sekitar tempat sembahyang.

2 dari 3 halaman

Udara yang sejuk di sekitar lereng perbukitan menambah nuansa hening di lokasi ini, selain itu bentuk arsitektur yang unik di Sendangsono menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Di tempat tersebut para pengunjung bisa menikmati juga aliran sungai dengan duduk bersantai di sebuah jembatan kecil.

"Sering juga tempat ini untuk beristirahat orang-orang atau sopir yang lelah selama melakukan perjalanan, di pendopo-pendopo sebelah barat itu mereka sering tidur atau hanya sekedar makan siang", tambah Toha.

Selain berwisata religi dan berziarah, dengan suasana alam sejuk di lereng perbukitan, Sendangsono mempunyai struktur bangunan yang unik.

Konsep bangunan yang terbuka dengan mengedepankan nuansa alam, Sendangsono menjadi tempat wisata religi yang asri dan indah.

Sebuah Sungai yang berada di kawasan tersebut dibiarkan mengalir apa adanya.

Lantai yang dibuat dengan anak tangga yang mengikuti kemiringan lereng bukit membuat tempat ini bentuknya masih sama dengan alam aslinya.

Pepohonan besar yang rindang dengan umur yang sudah bertahun-tahun, dibiarkan tumbuh agar menambah nuansa teduh di tempat tersebut.
Suara kicauan burung di pagi hari menambah asri nuansa di tempat tersebut.

Lilin yang ditinggalkan menyala di lokasi tempat sembahyang, memendarkan cahaya indah dari kejauhan, kemerlip cahaya api dari lilin-lilin tersebut menambah suasana tenang dan nyaman di tempat tersebut.

Di sekitar lokasi Sendangsono anda juga dapat menjumpai warung-warung kecil yang menjual berbagai oleh-oleh khas Sendangsono, berbagai menu hidangan kuliner juga dapat anda jumpai di sekitar lokasi.

3 dari 3 halaman

Menuju ke lokasi tersebut, kira-kira butuh waktu kurang lebih selama satu jam dari kota Yogyakarta.

Rute menuju lokasi Sendangsono tersebut bisa anda mulai dari Jalan Magelang ikuti jalan hingga ke Muntilan.

Sesampainya di Muntilan, ikuti jalan hingga menuju ke pertigaan pasar Muntilan, kemudian belok ke kiri menuju ke Kalibawang.

Ikuti jalan berkelok di perbukitan hingga memasuki desa Banjaroya.

Dari situ bisa mengikuti arah petunjuk atau bertanya ke warga lokasi Wisata religi Sendangsono.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
KulonprogoMuntilanCandi Borobudur Curug Sedhuwagang Candi Losari
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved