Breaking News:

Mengerikan! Demi Dibilang Cantik, Wanita di China Rela Lakukan Ritual Ekstrem nan Menyakitkan

Tak jarang standar kecantikan terlihat tak lazim, bahkan mengerikan. Seperti yang ada dalam sebuah tradisi kuno di China.

chinesepeculiartraditions.wordpress.com
Untuk mendapatkan telapak kaki yang kecil ada proses yang menyakitkan yang harus dialami oleh si wanita. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap budaya dan negara pasti memiliki standar kecantikan masing-masing.

Namun, bagi kita, tak jarang standar kecantikan itu terlihat tak lazim, bahkan mengerikan.

Seperti yang ada dalam sebuah tradisi kuno di China.

Seorang wanita akan dipandang cantik ketika ia memiliki telapak kaki yang kecil.

Untuk mendapatkan telapak kaki yang kecil ada proses yang menyakitkan yang harus dialami oleh si wanita.

Yaitu kaki harus diikat kencang selama kurun waktu bertahun-tahun.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, tradisi kaki kecil atau 'lotus feet' ini sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu.

Namun, tradisi ini sudah dilarang sejak lebih dari 100 tahun yang lalu dan hanya menyisakan wanita-wanita yang sudah berusia tua yang memiliki kaki lotus.

Di Desa Liuyi, Provinsi Yunan, China terdapat lebih dari 100 orang wanita berusia lebih dari 70 tahun berkaki lotus.

2 dari 3 halaman

Sehingga desa ini disebut sebagai 'desa wanita berkaki terikat.'

(chinesepeculiartraditions.wordpress.com)
(chinesepeculiartraditions.wordpress.com)
(chinesepeculiartraditions.wordpress.com)
( chinesepeculiartraditions.wordpress.com)
(china-underground.com)
(dailymail.co.uk)

Ternyata dalam proses pembentukan kaki yang dianggap indah ini dimulai ketika seorang perempuan berusia empat tahun, saat telapak kakinya diikat dengan kencang untuk mengubah bentuknya.

Biasanya, pengikatan ini dilakukan saat musim dingin, ketika kaki-kaki anak perempuan biasanya mati rasa karena suhu dingin.

Tradisi ini begitu populer di kalangan wanita kaya yang tidak harus bekerja, sehingga dianggap tidak akan menggunakan kaki mereka.

Akibat dari proses mengikat kaki ini yang berlangsung selama bertahun-tahun, jari-jari tampak berkerut dan menempel satu sama lain, sementara kulitnya menjadi kering dan retak-retak.

Lebih jauh lagi, jari kaki dan tulang menjadi terpotong, kukunya pun juga dipotong begitu pendek sebelum diikat dengan kain.

Tradisi ini dipercaya telah bermula pada sekitar tahun 600-an, meskipun kapan tepatnya belum diketahui.

Pernah ada sebuah cerita seorang kaisar China yang jatuh cinta pada seorang penari yang kakinya terikat dengan sutra.

Sementara yang lain mengungkap ada selir favorit seorang kaisar yang memiliki kaki bengkok.

Sehingga sang selir meminta sang raja untuk mewajibkan seluruh kaki para perempuan harus diikat agar kaki si selir tidak dianggap jelek.

3 dari 3 halaman

Meskipun demikian, menari tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dari proses lotus feet ini.

Pasalnya, para wanita Liuyi yang telah melakukan pengikatan kaki membentuk kelompok tari mereka sendiri.

Proses pengikatan kaki tersebut akhirnya dilarang di China pada tahun 1912 setelah dianggap sebagai tradisi 'ketinggalan zaman.'

Pelarangan itu menjadi lebih terstruktur di bawah pemerintahan Komunis dan kasus terakhir seorang anak yang menjalani pengikatan kaki dilaporkan terjadi pada tahun 1957.

Selanjutnya
Tags:
ChinaYunanTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved