Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki slogan 'World City of Batik'.
Tak heran karena kota ini merupakan produsen batik dengan sejumlah pusat penjualan kain batik di antaranya, Kampung Batik Wiradesa, Kampung Batik Pesindon, Pasar Grosir Setono, dan sebagainya.
Setelah belanja kain batik di Pekalongan, sempatkan untuk mengisi perut yang kelaparan di siang hari dengan kuliner khas Kota Batik.
Berikut lima kuliner khas Pekalongan yang cocok dimakan saat siang hari setelah puas keliling kampung batik.
1. Soto tauto

Soto Pekalongan atau yang dikenal dengan sebutan soto tauto adalah menu nomor satu yang wajib dicoba saat liburan di Pekalongan.
Bihun, tauge, kol, dan daging ayam, disiram dengan kuah penuh rempah yang masih panas, apalagi jika dimakan dengan lontong.
2. Pecak panggang

Orang Pekalongan menyebut ikan asap dengan sebutan panggang, sehingga pecak panggang merupakan olahan ikan asap.
Bagi pencinta makanan pedas, pecak panggang wajib dicoba karena ikan asap disajikan dengan sambal yang sangat pedas.
3. Pindang tetel

Meskipun bernama pindang tetel, namun makanan yang satu ini sama sekali tidak memakai ikan pindang sebagai bahan pembuatannya.
Nama 'tetel' berasal dari potongan daging sapi yang menjadi bahan utama makanan ini, di mana dalam Bahasa Jawa 'tetel' merupakan daging kecil-kecil yang berada di dekat tulang sapi.
Sebenarnya pindang tetel terbuat dari potongan daging sapi yang disiram dengan kuah panas berbumbu kluwek.
4. Kluban botok

Urap alias kluban botok memakai kol, kacang panjang, tauge, dan kangkung sebagai bahan dasar pembuatannya.
Sayuran tersebut kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan berbagai bumbu, lalu dimakan dengan nasi hangat.
5. Nasi megono

Nasi megono merupakan nasi dengan campuran potongan nangka muda yang dijadikan satu dengan parutan kelapa dan berbagai bumbu.
Seporsi nasi megono biasanya dilahap dengan mendoan ataupun keripik tempe sebagai lauknya.