Breaking News:

Tak Perlu ke Inggris, Yogyakarta Juga Punya Batuan Raksasa Mirip Situs Prasejarah Stonehenge

Jika kita bicara tentang tempat wisata di Yogyakarta memang tidak ada habisnya.

TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka
Stonehenge ala Yogyakarta 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kita bicara tentang tempat wisata di Yogyakarta memang tidak ada habisnya.

Setiap daerah di Yogyakarta mempunyai tempat-tempat wisata unik dan menarik dengan kekhasannya tersendiri.

Salah satu tempat wisata baru, yang mulai dikenal masyarakat dan ramai dikunjungi wisatawan ialah Stonehenge, yang berada di desa Petung, Kepuharjo, cangkringan, Sleman.

Stonehenge sendiri sebenernya merupakan satu tempat prasejarah di Inggris yang juga merupakan tempat wisata terkenal di dunia.

Stonehenge ala Yogyakarta
Stonehenge ala Yogyakarta (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

Stonehenge di Cangkringan Sleman tersebut nyatanya juga mampu menarik wisatawan dari luar daerah.

Menurut Sukemi, atau yang akrap disapa Pak Pendek, selaku pengelola Stonehenge, tempat tersebut memang terinspirasi oleh Stonehenge yang berada di Inggris.

"Kami memang menata layout dan menyusun batuan buatan buatan ini karena terinspirasi dari Stonehenge yang berada di Inggris. Dengan alat berat kami menyusun batuan-batuan tersebut," kata Pria paruh baya tersebut.

Stonehenge di Cangkringan tersebut dibuka sebagai destinasi wisata baru pada akhir Januari 2017 lalu.

"Dulunya tempat ini merupakan tempat tinggal pribadi saya, akibat Erupsi dahsyat pada 2010 lalu, semuanya hangus terbakar oleh awan panas," ungkap Sukemi.

Stonehenge ala Yogyakarta
Stonehenge ala Yogyakarta (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

Pada tahun 2013 Lalu, ia dan warga sekitar segera berbenah dan memproses tempat tersebut sebagai tempat tujuan wisata, dan jadilah Stonehenge tersebut di tahun 2017.

2 dari 4 halaman

"Proses Penggarapan Stonehenge ini memakan waktu sekitar empat tahun, karena kami menggarap lagi tempat ini benar-benar dari nol," tambah Sukemi.

Berada di lokasi Stonehenge tersebut traveler akan merasakan udara dingin yang sejuk, karena letaknya yang berada di kereng Gunung Merapi.

Batuan besar setinggi 7 hingga 8 meter menjadi spot favorit bagi para pengunjung untuk berfoto.

Luas lokasi sekitar 500 meter X 1.500 meter tersebut, mempunyai hamparan rumput hijau yang dibuat melingkar.

Stonehenge ala Yogyakarta
Stonehenge ala Yogyakarta (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

Hamparan rumput hijau tersebut menambah suasan sekitar nampak mirip seperti Stonehenge yang berada di Inggris.

Para pengunjung pun dapat duduk bersantai di atas hamparan rumput hijau tersebut.

"Mumpung libur kuliah agak panjang saya dan teman-teman mencoba mengunjungi Stonehenge ini. Ternyata tempatnya sangat nyaman, apalagi duduk-duduk di atas rumput begini, bikin tambah betah berlama-lama disini", Ujar Arsento salah seorang pengunjung asal Semarang itu.

Menurut Sukemi, Jika hari libur tiba, jumlah pengunjung di Stonehenge Cangkringan tersebut bisa mencapai 300 hingga 400 orang perharinya.

Saat cuaca cerah di lokasi Stonehenge tersebut, traveler dapat menyaksikan megahnya Merapi di pagi hari antara pukul 8 hingga 9, sebelum gunung api megah tersebut kembali tertutup kabut.

Di pagi hari traveler juga dapat merasakan udara alam yang sejuk, serta kicauan-kicauan burung di pepohonan sekitar tempat tersebut, sebelum burung-burung itu pergi ke dalam hutan untuk mencari makan.

3 dari 4 halaman

Di sekitar lokasi Stonehenge tersebut kamu juga dapat memesan berbagai hidangan makanan dan minuman, yang terdapat di warung-warung sekitar.

Menu hidangan Bakso yang lezat menjadi andalan tempat wisata tersebut.

Sukemi mengatakan, rencana kedepannya tempat ini akan dibuat tembok melingkar, menggunakan bahan dari batuan alam sisa erupsi Merapi.

Stonehenge ala Yogyakarta
Stonehenge ala Yogyakarta (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

Agar nantinya bisa mempunyai kesan tersendiri bagi para pengunjung.

Spot lampu untuk penerangan, serta berbagai macam jenis bunga yang ditanam melingkari Stonehenge tersebut juga menjadi rencana kedepannya.

Selain itu, Sukemi dan warga sekitar pengelola kawasan wisata tersebut, rencananya akan membuat sebuah paket tour wisata di sekitar lokasi Stonehenge.

Dimulai dari Warung kopi merapi lalu menuju wisata lava tour, kemudian menuju taman bunga, berlanjut ke Stonehenge dan berakhir di The Lost World Castle.

Taman bunga yang dimaksud baru dalam penggarapan.

"Saat ini baru dalam proses penyemaian bunga-bunganya, lalu akan berlanjut ke penataan layout taman," tambah Sukemi.

Pria ramah tersebut juga mengungkapkan bahwa nantinya pengunjung juga dapat melihat sapi-sapi yang dilepas di taman bunga yang terletak di sebelah utara Stonehenge tersebut.

4 dari 4 halaman

Dengan biaya tiket masuk sebesar Rp 7.500 per orang, serta biaya parkir sebesar Rp. 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000 untuk kendaraan roda empat, kamu bisa menikmati suasana Sejuk dan berfoto di Stonehenge mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Sukemi mengatakan lokasi Stonehenge tersebut, juga sering untuk singgah komunitas-komunitas touring.

"Selain untuk singgah komunitas-komunitas touring, tempat ini paling sering digunakan untuk spot foto prewedding. Untuk biaya tempat foto prewedding sendiri dikenai biaya sebesar Rp. 150.000," tambah Sukemi.

Untuk menuju ke lokasi wisata Stonehenge ini tidaklah sulit.

Dari Yogyakarta travelet bisa menuju Jalan Kaliurang hingga KM 17.

Lalu akan sampai di pertigaan Pakem atau Rumah Sakit Panti Nugroho, ambil kanan menuju ke arah timur jalan cangkringan.

Ikuti jalan beraspal hingga ke retribusi.

Dari retribusi, lurus sekitar 200 meter hingga pertigaan desa wisata petung, belok kekanan, ikuti jalan terjal berbatu kurang lebih 1,5 Km kamu akan sampai di lokasi Stonehenge yang berada di sebelah kiri jalan. (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
YogyakartaSlemanStonehengeInggris
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved