Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Pedagang kaki lima merupakan pemandangan umum di berbagai kota di seluruh dunia.
Harga sewa tempat yang mahal, tidak adanya ruang komersial yang terjangkau, merupakan alasan bagi pedagang kecil untuk membuka lapak di jalanan.
Bahkan dalam beberapa kasus, mereka membuka toko di basement, seperti yang ada di Ibu Kota Bulgaria, Sofia.
Dilansir dari laman amusingplanet.com, toko yang bertempat di basement ini disebut sebagai 'klek shops', karena dalam bahasa setempat, 'klek' berarti 'lutut.'
Toko basement pun kini menjadi keunikan tersendiri bagi Kota Sofia.
Toko ini dibangun di bagian basement dari bangunan yang ada dan memiliki sebuah jendela kecil yang terbuka di trotoar jalan.
Biasanya tingginya hanya di bawah lutut.
Sehingga untuk memesan barang, para pelanggan harus berjongkok atau duduk dengan kursi kecil yang biasanya sudah disediakan.
Lantas mengintip ke arah jendela untuk berbicara dengan penjual yang berada di dalam basement.
Karena berada di dalam basement, biasanya dari luar tempat para penjual duduk ini terlihat remang-remang.







Pemilik 'klek shops' kebanyakan merupakan pengusaha pertama Bulgaria setelah rezim komunisme tumbang lebih dari 20 tahun yang lalu.
Ketika komunis jatuh dan kepemilikan pribadi atas usaha produksi menjadi legal, 'klek shops' merupakan usaha kecil rakyat yang pertama muncul.
Basement gedung berganti fungsi menjadi toko-toko kecil yang memenuhi kebutuhan penduduk akan minuman, makanan ringan, alkohol, dan rokok.
Rak-rak kaca yang penuh warna di sekitar jendela menunjukkan barang yang dijual di toko.
Tetapi, terkadang yang ditampilkan dalam rak bukan barang sebenarnya, melainkan hanya gambar.
Beberapa 'klek shops' bahkan menjual jasa sol sepatu dan jasa lainnya,
Banyak toko yang masih buka hingga tengah malam bahkan buka selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
Sayangnya, perlahan-lahan ikon unik kota Sofia ini mulai menghilang dan semakin jarang ditemui.