Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Kehidupan perdesaan dengan rumah berwarna-warni mungkin hanya bisa dibayangkan di negeri dongeng.
Namun tidak dengan sebuah desa di Polandia bernama Zalipie.
Dilansir dari laman atlasobscura.com dan lifebuzz.com, keunikan di desa ini terletak pada tradisi menggambar bunga-bunga warna-warni di dinding rumah penduduk.
Hampir setiap permukaan polos, baik itu terbuat dari batu atau kayu, dihias dengan gambar bunga.
Tradisi ini telah berlangsung selama hampir seratus tahun.
Meskipun hanya sedikit bukti untuk mendukung cerita, konon tradisi ini dimulai ketika dinding rumah mulai dipenuhi dengan jelaga dan noda dari asap yang dikeluarkan dari tungku pembakaran.
Kemudian mereka mulai menggambari dinding dengan beragam pola bunga-bunga warna-warni untuk menutupi bekas noda jelaga yang tidak hilang sepenuhnya.
Awalnya, sikat untuk melukis ini terbuat dari bulu sapi, dan pewarnanya berasal dari lemak dan pewarna.
1. Ilustrasi sebuah rumah dengan dinding penuh gambar bunga.
2. Satu motif bunga di Zalipie
3. Tak hanya bagian eksterior, tapi interior pun juga ikut berwarna
Meskipun masalah ini diatasi dengan cerobong asap dan ventilasi modern, serta noda jelaga sudah tidak lagi mengotori dinding, para penduduk tetap mempertahankan tradisi ini.
Bahkan kini tradisi dekoratif dinding rumah telah menjadi bagian identitas Zalipie dan semakin kaya dengan munculnya cat yang lebih baik dan warna yang semakin beragam.
4. Bahkan rumah anjing juga dilukis
5. Seperti setting sebuah film
6. Pola-pola dekoratif ini bisa jadi inspirasi rumah travelers nanti
7. Tak hanya rumah, jembatan juga dilukis.
Tak heran Zalipie dijuluki sebagai 'The Painted Village'.
8. Sumur pun juga terlihat berbunga-bunga
Untuk melestarikan tradisi ini, desa ini juga menyelenggarakan kompetisi yang dinamai Painted Cottage Competition, atau Malowana Chata dalam bahasa Polandia, setiap tahun sejak 1948.
Zalipie terletak sekitar 90 menit perjalanan dari Kota Krakow dan merupakan destinasi tepat bagi travelers, terutama saat musim semi.